Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Penguat Inverting

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal berbagi artikel tentang "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT INVERTING". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah elektronika dasar 2. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin...

Jangan Lupa Di like serta di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT INVERTING

ACARA II
PENGUAT INVERTING

ABSTRAK
Penguat membalik yaitu suatu penguat dimana isyarat keluaran yang adalah penguatan, berbeda fasa 1800 dari masukannya atau berlawanan fasa. Pada penguat membalik isyarat masukan diberikan ke masukan yang negatif serta masukan yang enggak membalik ditanahkan. Metode yang digunakan dalam hal ini yaitu percobaan sederhana di Laboratorium. Penguatan umpan belakang (penguatan amplifier) cuma bergantung pada umpan belakang (Rf) serta input rangkaian, dimana Av pada oscilloscope sebesar (1x, 1.4x, 2.801x, 3.801x serta 5.201x). Sementara secara pengukuran diperoleh (0.992x, 2.208x, 3.954x, 5.242x serta 7.038x), sedangkan secara teori diperoleh (1x, 2.2x, 3.9x, 5.1x serta 6.8x). Penguat inverting menghasilkan keluaran yang enggak sefase 1800 dengan masukannya. Op-Amp inverting dioperasikan dengan memasang umpan belakang (Rf) pada rangkaian.

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Membuktikan penguatan pada amplifier yang cuma bergantung pada hambatan umpan belakang serta input rangkaian.
b. Mengoperasikan Op-Amp inverting.

2. Waktu Praktikum
Jumat, 06 Juni 2014

3. Tempat Praktikum
Laboratorium Fisika, Lantai II, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum
a. GOTT AD 7000
b. Kabel penghubung
c. Multimeter
d. Oscilloscope

2. Bahan-bahan Praktikum
a. Op-Amp 741
b. Resistor (1 kΩ, 2.2 kΩ, 6.8 kΩ, 3.9 kΩ serta 5.1 kΩ)

C. LANDASAN TEORI
Penguat membalik yaitu suatu penguat dimana isyarat keluaran yang adalah hasil penguatan, berbeda fasa 1800 dengan isyarat masukan  atau berlawanan fasa. Pada penguat membalik, isyarat masukan diberikan ke masukan yang negatif serta masukan yang enggak membalik ditanahkan.
Penguat tegangan lingkar tutup pada penguat membalik adalah:


Sementara itu, impedansi masukan penguat didefinisikan sebagai perbandingan antara isyarat masukan dengan arus masukan:


Sedangkan impedansi output penguat adalah:


Untuk menganalisis rangkaian digunakan Golden rule (Wahyudi, 2014: 69).
Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan belakang negative buat membalik serta menguatkan sebuah tegangan. Resistor R melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran enggak sefase sebesar 1800, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan. Ini mengurangi bati keseluruhan dari penguat serta disebut dengan umpan belakang negatif (Aurima, 2013).



Sebuah Op-Amp dihubungkan sebagai penguat inverting dengan jumlah gain tegangan yang terkontrol. Sinyal input diterapkan melalui resistor inpu (Ri) yang disusun seri ke input inverting (-). tidak cuma itu, output diumpankan kembali melalui Rf ke input yang sama. Dalam hal ini parameter Op-Amp ideal yang telah disebutkan sebelumnya berguna buat menyederhanakan analisis sirkuit. Secara khusus, konsep impedansi masukan yang enggak terhingga yaitu adalah dari nilainya yang besar. Sebuah impedansi masukan yang enggak terhingga menyebabkan arus nol pada input pembalik. kalau arusnya nol, maka enggak boleh ada tegangan yang jatuh antara pembalik serta input non-inverting. Perkara ini berarti kalau tegangan pada inverting (-) yaitu nol sebab input non-inverting digroundkan. Tegangan nol pada masukan inverting (-) pada terminal masukan inverting sebagai tanah maya (Floyd, 2012: 617).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Digunakan kabel penghubung buat membuat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini :

2. Digunakan tegangan simetri buat mengaktifkan Op-Amp.
3. Diset Rf=Rin=1 kΩ, dimana saklar S masih terbuka.
4. Diatur frekuensi sebesar 1 kHz pada GOTT AD 7000 serta keluaran kira-kira 1 mV.
5. Oscilloscope terlebih dahulu.
6. Dihubungkan oscilloscope pada input serta output.
7. Dicek rangkaian dengan teliti.
8. kalau enggak ada masalah, ditekan saklar S.
9. Diamati serta digambarkan bentuk gelombang yang dihasilkan .
10. Diukur tegangan ac masukan serta keluaran dengan mempergunakan voltmeter ac digital.
11. Hasilnya dituliskan pada tabel yang sudah dituliskan sebelumnya.
12. Diulangi tahap 3-11 dengan mengubah nilai Rf sebanyak 5 kali (1 kΩ, 2.2 kΩ, 0.8 kΩ, 3.9 kΩ serta 5.1 kΩ).

E. HHASIL PENGAMATAN
Terlampir.

F. ANALISIS DATA

Terlampir.

Download Hasil Pengamatan serta Analisis data Melalui Link dibawah ini.

"Download Disini"

G. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini yaitu tentang penguat inverting. Praktikum ini bertujuan buat membuktikan penguatan pada amplifier yang cuma bergantung pada hambatan umpan belakang serta input rangkaian , serta buat mengoperasikan Op-Amp inverting.

Percobaan pertama yaitu membuktikan penguatan pada amplifier yang cuma bergantung pada hambatan umpan balik. Dari hasil analisis data diperoleh penguatan (Av) pada teori yaitu sebesar (1x, 2.2x, 3.9x, 5.1x serta 6.8x) dimana percobaan dilakukan sebanyak lima kali  dengan nilai Rf (umpan balik) yang berbeda-beda (1 kΩ, 2.2 kΩ, 3.9 kΩ, 5.1 kΩ serta 6.8 kΩ). Sementara secara pengukuran diperoleh nilai Av sebesar (0.992x, 2.208x, 3.954x, 5.242x, serta 7.038x). Sedangkan pada oscilloscope  penguatannya sebesar (1x, 1.4x, 2.801x, 3.601x, serta 5.201x). Dari hasil tersebut terlihat kalau makin besar  nilai hambatan umpan baliknya, makin besar pula nilai penguat tegangannya (Av). Perkara ini terbukti kalau penguatan pada amplifier bergantung cuma pada umpan belakang rangkaian (Rf). Sementara jika kita tinjau pada hasil Av (penguat tegangan) secara pengukuran, makin kecil nilai input rangkaian, makin besar nilai penguat tegangan (Av) yang dihasilkan.  Perkara ini juga membuktikan kalau penguat tegangan (Av) pada amplifier cuma bergantung pada input (Vin) rangkaian. Jadi, pada percobaan kali ini dapat dikatakan berhasil, sebab hasil yang diperoleh mampu menunjukkan kalau penguatan pada amplifier cuma bergantung pada hambatan umpan belakang serta input rangkaian.  kalau dibandingkan nilai Av pada oscilloscope saat percobaan pertama, hasilnya sama dengan hasil teori. Sementara pada percobaan kedua hingga percobaan kelima hasilnya sangat jauh berbeda. Perkara ini dikarenakan saat menghitung div pada layar oscilloscope, praktikan sangat kesulitan dalam menghitung garis-garis yang ada pada sumbu vertical (y) sebagai nilai div buat menentukan nilai Vpp, sebab pencahayaan pada layar oscilloscope terlalu terang. Kemudian, saat menghitung div pada layar oscilloscope isyarat keluaran enggak stabil, sehingga sangat sulit buat menghitung banyak garis pada garis horizontal maupun vertikal pada layar oscilloscope. Dan hasil perhitungan div pun menjadi kurang akurat (bisa lebih atau kurang) dari nilai aslinya. Perkara ini yang bakal menyebabkan Veff ikut berkurang serta nilai Av pun turut mengecil. Sementara secara pengukuran, diperoleh nilai  Av yang hampir sama dengan hasil Av secara teori. Perbedaan yang kecil ini dikarenakan saat menghitung Vi serta Vout dengan menggunakan multimeter digital, hasilnya kurang akurat. Sebab, walaupun multimeter digital memiliki akurasi hasil ukur yang tinggi, namun multimeter ini sangat sulit buat mengukur tegangan yang naik-turun (tidak stabil). Sehingga, saat tegangan pada rangkaian kurang stabil, hasil pembacaan pada multimeter pun kurang akurat. Perkara ini bakal menyebabkan Av pada pengukuran sedikit berbeda dengan Av pada teori.

Percobaan kedua yaitu mengoperasikan Op-Amp inverting. Dalam Op-Amp inverting, salah satu fungsi pemasangan resistor umpan belakang (feedback) atau Rf serta resistor input yaitu buat mengatur factor penguatan inverting Op-Amp (penguat pembalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor  Rf serta Ri maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 1000 kali. Dalam praktikum kali ini menggunakan tegangan sumber simetris dimana  +9 volt diberikan ke jalur +Vcc sedangkan -9 volt dihubungkan ke –Vcc. Secara matematis besarnya faktor penguatan (Av) pada rangkaian penguat membalik yaitu (-Rf/Ri). Tanda negatif menunjukkan kalau keluaran yaitu pembalikan dari masukan. Perkara ini juga terlihat pada bentuk sinyal keluaran yang berbalik fasa sebesar 1800 dari masukan (sinyal masukan). Resistor Rf melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran enggak sefasa sebesar 1800 maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan. Perkara ini mengurangi bati keseluruhan dari penguat serta disebut sebagai umpan belakang negatif.

H. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran, analisis data serta pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
a. Penguatan amplifier cuma bergantung pada hambatan umpan belakang (Rf) serta input rangkaian. Dimana Av pada oscilloscope sebesar (1x, 1.4x, 2.801x, 3.601x, serta 5.201x), sedangkan secara pengukuran (0.992x, 2.208x, 3.954x, 5.242x, serta 7.038x) serta secara teori diperoleh (1x, 2.2x, 3.9x, 5.1x serta 6.8x).

b. Penguat inverting menghasilkan keluaran yang enggak sefasa 1800 dengan masukannya. Op-Amp inverting dioperasikan dengan memasang resistor umpan belakang (Rf) pada rangkaian.

2. Saran
Sebaliknya, jika tegangan pada rangkaian pada percobaan inverting kurang stabil, praktikum menggunakan multimeter analog yang mampu mengukur tegangan dengan tepat.


DAFTAR PUSTAKA
Floyd, Thomas L.2012. Electronic Devices Ninth Edition. New Jersey: Pearson Education.
Wahyudi. 2014. Elektronika Dasar 2. Mataram: FKIP Press Universitas Mataram.

Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT INVERTING
PENGUAT INVERTING.
laporan elektronika dasar 2.
laporan PENGUAT INVERTING.
landasan teori PENGUAT INVERTING.
ACARA II - PENGUAT INVERTING

Download Laporan Praktikum Elektroika Dasar 2 - Penguat Inverting


Terimakasih sudah berkunjung, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat begi kite semua terutama bagi teman teman yang lagi mengambil mata kuliah elektronika dasar 2. Jangan Lupa di like serta di share  kawan.

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Penguat Inverting"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel