Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Penguat Non-Inverting

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal berbagi artikel tentang "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT NON-INVERTING". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah elektronika dasar 2. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin...


Jangan Lupa Di like serta di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT NON-INVERTING


ACARA III
PENGUAT NON-INVERTING

ABSTRAK
Penguat enggak membalik (non-inverting) adalah rangkaian yang tegangan keluarannya bakal sefase dengan tegangan masukan. Pada penguat enggak mebalik, isyarat masukan dipasang ke masukan enggak membalik serta rangkaian umpan baliknya tetap diletakkan antara keluaran serta masukan yang membalik. Pada praktikum ini, digunakan nilai Ri tetap, yaitu 1 kΩ serta Rf berubah-ubah, yaitu 1 kΩ, 2,2 kΩ, 5 kΩ, 2 kΩ serta 10 kΩ. didapatkan hasil penguatan yang berubah-ubah seiring perubahan dari hambatan umpan belakang (Rf) yaitu 2x, 3x, 7x, 3x, 12x. dimana nilai penguatannya berbanding lurus dengan hambatan umpan baliknya, artinya makin besar nilai umpan belakang (Rf) maka makin besar juga nilai penguatannya.

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum :
a. Membuktikan penguatan pada amplifier yang cuma bergantung pada openguatan eksternal negative feedback output serta input.
b. Mengoperasikan Op-Amp non-inverting serta inverting summer.

2. Waktu Praktikum :
Jum’at, 13 Juni 2014

3. Tempat Praktikum :
Lantai II, Laboratorium Fisika, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Osciloskop
b. Dual power suplly
c. Breadboard
d. Kabel penghubung
e. Multimeter
f. Function generator

2. Bahan-bahan Praktikum
a. Resistor 2 kΩ, 1 kΩ, 10 kΩ, 2,2 kΩ, 5 kΩ
b. Op-Amp 741

C. LANDASAN TEORI
Pada penguat enggak membalik, isyarat masukan disuapkan ke masukan enggak membalik, serta rangkaian umpan baliknya tetap diletakkan antara keluaran dengahn masukan yang membalik. Perhatikan gambar dibawah ini.

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT NON-INVERTING
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT NON-INVERTING
Penguat enggak membalik (non-inverting amplifier) adalah penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Penguat enggak membalik dapat dibangun dengan menggunakan penguat operasional memang didesain utnuk penguat sinyal baik membalik ataupun enggak membalik. Rangkaian penguat enggak membalik ini dapat digunakan buat memperkuat isyarat ac maupun dc dengan keluaran yang tetap sefase dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan dari rangkaian penguat enggak mebalik (non-inverting) berharga sangat tinggi dengan nilai impedansi sekitar 100 MOhm (Nalhelsky, 2002).

Sedangkan perbedaan rangkaian antara penguat tegangan membalik serta enggak membalik yakni pada penguat membalik dihubungkan dengan tanah. Penguat membalik memiliki kelebihan dalam kemampuannya mengatur suatu harga yang tepat dari impedansi masukan. Masukan membalik diberi tanda minus (-) serta masukan enggak membalik diberi tanda plus (+). apabila isyarat masukan dihubungkan dengan masukan membalik, maka pada daerah frekuensi tengah isyarat keluaran berlawanan fase atau berlawanan tanda dengan isyarat masukan sebaliknya, jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan enggak membalik, maka isyarat keluaran bakal sefase atau memiliki tanda yang sama dengan isyarat masukan. Pada umumnya, Op-Amp menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan beda tegangan isyarat antara kedua masukannya. Op-Amp semacam ini diketahui dengan Op-Amp biasa (Sutrisno, 1987:45).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Digunakan kabel penghubung buat membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT NON-INVERTING
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT NON-INVERTING
2. Digunakan tegangan simetri buat mengaktifkan Op-Amp. Diset Rf=Ri=1 kΩ, saklar S1 serta S2 masih terbuka.
3. Diatur function generator pada frekuensi 1000 Hz serta keluaran kira-kira 10 mV.
4. Dihubungkan oscilloscope pada input serta output Op-Amp.
5. Dicek rangkaian denga  teliti. Setelah enggak bermasalah, ditekan saklar S1 serta S2.
6. Diamati bentuk gelombang yang dihasilkan kemudian digambar.
7. Diukur tegangan ac masukan serta keluarannya dengan mempergunakan voltmeter ac. Hasilnya dituliskan pada table.
8. Diulangi percobaan diatas dengan mengubah nilai Rf, kemudian hasilnya ditulis pada table.

F. HASIL PENGAMATAN
Terlampir.

Download Laporan Praktikum Elektroika Dasar 2 - Penguat Non-Inverting

"Download Disini"


G. PEMBAHASAN
Penguat enggak membalik (non-inverting) adalah tegangan keluaran rangkaiannya bakal satu fase dengan tegangan inputnya, hal ini karna masukan enggak membalik diberi tanda plus (+) sehingga jika isyarat asukan dihubungkan dengan masukan enggak membalik, maka isyarat keluaran bakal sefase atau memiliki tanda yang sama dengan isyarat masukan. Pada praktikum penguat non-inverting ini dilakukan pengamatan tentang sinyal keluran pada osciloskop. Dimana pada praktikum ini digunakan nilai tetap buat Ri = 1 kΩ serta nilai yang berbeda-beda buat hambatan Rf atau hambatan umpan balik, yaitu 1 kΩ, 2,2 kΩ, 5 kΩ, 2 kΩ serta 10 kΩ. hal ini bertujuan buat mengetahui pengaruh hambatan umpan belakang (Rf) pada penguatan. Dimana makin besar nilai umpan baliknya maka makin besar nilai penguatannya.

Pada percobaan dengan perubahan hambatan umapan baliknya (Rf) didapatkan hasil yang enggak jauh berbeda dengan teorinya. Dimana berdasarkan teori buat nilian Rin tetap serta Rf berubah-ubah berturut-turut yaitu 1 kΩ, 2,2 kΩ, 5 kΩ, 2 kΩ serta 10 kΩ, didapat nilia penguata tegangan (Av) berturut-turut sebesar 2 x, 3,2 x, 6 x, 3 x, serta 11 x. sedangkan berdasarkan praktikum yaitu dengan perbandingan Vout serta Vin yang telah kita ukur didapatkan nilai penguat tegangan sebesar 2 x, 3,3 x, 7 x, 3 x, serta 12 x. dari hasil ini terlihat kalau makin besar nilai Rf maka makin besar nilai penguatannya. Perkara ini karna nilai Rf berbanding lurus dengan nilai penguatannya. Perkara ini juga dapat dilihat dari grafik yang telah dubuat. Pada grafik perbandingan antara penguat tegangan dengan umpan belakang Rf terlihat adanya sedikit perbedaan bentuk grafik secara teori serta secara praktikum. Perkara ini terjadi karna pada grafik perbandingan secara praktikum, nilai pada ketika Rf = 5 kΩ serta 11 kΩ nilai Avnya yakni 7 x serta 12 x. sedangkan secara teori nilai Av = 6 x serta 11 x. perbedaan ini disebabkan karna kurang telitinya praktikan ketika mengukur tegangan, sehingga nilai penguatannya juga terpengaruh.

Pada percobaan dengan menghitung nilai dari isyarat masukan serta isyarat keluaran yang dihasilkan pada osciloskop. Terlihat isyarat masukan sefase dengan isyarat keluarannya. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Av (penguat tegangan) secara perhitungan pada osciloskop yakni 2 x, 3,3 x, 7 x, 3 x, serta 12 x. dimana nilai juga sama seperti teori, tetapi ada sedikit perbedaan yang disebabkan oleh kurang telitinya praktikan ketika mengukur tegangan.
   

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan antara lain :
a. Penguat pada amplifier bergantung pada eksternal umpan belakang negative pada input serta output. Semakin besar nilai umpan belakang (Rf) maka semkain besar pula nilai penguatannya (Av).
b. Pengoperasian Op-Amp non-inverting, yaitu dengan isyarat masukan disuapkan/dipasang ke masukan enggak membalik serta rangkaian umpan baliknya tetap diletakkan antara keluaran serta masukan yang membalik.

2. Saran
a. Praktikan perlu lebih teliti dalam melaksanakan praktikum dalam melaksanakan praktikum serta dalam menggunakan alat.
b. Alat-alat yang digunakan seperti multimeter yang enggak stabil dapat mengganggu kelancaran praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Boylestad R, Nashelsky L. 2002. Electronic Device and Circuits Theory, 7th Ed. Pnentice Hall, New Jersey.
Sutrisno. 1987. Elektronika Teori serta Penerapannya Julid II. Bandung : ITB.
Wahyudi. 2014. Elektronika Dasar 2. Mataram : Unram FKIP Press.


Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - PENGUAT NON-INVERTING
PENGUAT NON-INVERTING.
laporan elektronika dasar 2.
laporan PENGUAT NON-INVERTING.
landasan teori PENGUAT NON-INVERTING.
ACARA III - PENGUAT NON-INVERTING

Download Laporan Praktikum Elektroika Dasar 2 - Penguat Non-Inverting

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Penguat Non-Inverting"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel