Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan Serta Pemurnian (Acara 1)

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal coba berbagi artikel tentang "Pemisahan serta pemurnian". Artikel kali ini mebahas salah satu judul praktikum dari kimia dasar 1. semoga artikel yang saya berikan ini dapat bemanfaat bagi kita teman teman yang lagi kebingungan mencari landasan teori tentang laporannya. saya pernah mengalami hal itu, maka dari itu saya memberikan artikel ini kepada teman teman secara gratis.

 kali ini saya bakal coba berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1)
Gambar set alat destilasi sederhana


ACARA I
PEMISAHAN-DAN-PEMURNIAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum    : Untuk mempelajari teknik pemisahan serta pemurnian suatu zat dari campurannya.
2. Waktu Praktikum    : Jumat, 10 Oktober 2014
3. Tempat Praktikum    : Laboratorium Kimia Dasar, lantai III, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Zat tunggal yakni materi yang memiliki susunan partikel yang enggak gampang dirubah serta memiliki komposisi yang tetap. Zat tunggal dapat diklasifikasikan sebagai unsur serta senyawa. unsure didefinisikan sebagai zat yang enggak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Senyawa definisikan sebagai zat yang dibentuk dari mermacam jenis unsur yang saling berikatan secara kimia serta memiliki komposisi yang tetap. Senyawa terdiri dari beberapa unsur, maka senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya dengan proses tertentu. Campuran yakni materi yang disusun oleh beberapa zat tunggal baik berupa unsur atau senyawa dengan komposisi yang enggak tetap. Dalam campuran sifat dari penyusun materi enggak berubah. Campuran dapat kita bagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen serta campuran heterogen (Barsasella, 2012 : 12).

Komposisi serta sifat unsur atau senyawa seragam diseluruh sample serta dari satu sample ke sample yang lain. Campuran zat dapat memiliki komposisi serta sifat bervariasi dari satu sample ke sample yang lain. Campuran dengan komposis serta sifat yang seragam diseluruh sample dikatakan sebagai campuran homogen. Air biasa yakni campuran homogen dari beberapa gas, terutama unsur nitrogen serta oksigen. Bensin yakni campuran homogen atau larutan dari berlusin-lusin senyawa. dalam campuran heterogen misalnya, pasir serta air, komponen-komponennya terpisah secara tegas. Dengan demikian, komposisi serta sifat fisisnya beragam dari satu bagian campuran dengan bagian lainnya. Biasanya gampang membedakan antara campuran homogen (Penrucci, 2008 : 6).

Dalam reaksi kimia menghasilkan endapan, padatan yang dihasilkan dapat dipisahkan dari cairannya menggunakan teknik penyaringan. Dalam penyaringan, zat yang lolos dari saringan dinamakan filtrate serta yang tersaring namanya residu. Salah stau campuran yang paling penting dalam kimia yakni larutan, yaitu campuran serbasama antara dua atau lebih zatyang memiliki komposisi dapat diukur serta sifat masing-masing zat penyusunnya. Ada dua istilah yang digunakan dalam larutan, yaitu pelarut serta zat terlarut. Pelarut yakni zat yang digunakan sebagai media buat melarutkan zat lain. Zat terlarut adalah  komponen dari larutan yang  memiliki jumlah atau kadar yang lebih sedikit dalam system larutan (Sunarya, 2010 : 17).

Rekristalisai, suatu dari metode yang paling ampuh buat memurnikan zat padat, didasarkan atas perbedaan antara kelarutan zat yang diinginkan serta kotorannya. Sebuah produk enggak murni dilarutkan serta diendapkan kembali, berulang kali jika perlu, dengan pengawasan yang hati-hati terhadap factor yang mempengaruhi kelarutan. Dalam rekristalisasi, sebuah larutan mulai mengendapkan sebuah senyawa bila larutan tersebut mencapai titik jenihnya terhadap senyawa tersebut (Oxtoby, 2001 : 344).

Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen, dpat dibuat serta kembali dipisahkan dengan cara fisika menjadi komponen-komponen murninya tanpa mengubah identitas dari setiap komponen campuran (Chang, 2003 : 7)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Filtrasi serta sentrifugasi
a. Dimasukkan serta diukur aquades sebanyak 25 ml kedalam gelas ukur 100 ml. kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia.
b. Dimasukkan 3 sendok bubuk kapur (CaCO3) kedalam gelas kimia yang berisi aquades 25 ml.
c. Diaduk, kemudian larutan kapur (CaCO3) dituangkan kedalam 2 tabung reaksi masing-masing sebanyak 5 ml.
e. Disentrifugasi tabung reaksi dengan alat sentrifugasi selama 2 menit.
f. Dipisahkan sentrat dengan endapan dengan cara dekantasi.
g. Disaring sisa larutan kapur sebanyak 15 ml kedalam tabung reaksi dengan kertas saring.
h. Dibanding hasil sentrat dengan filtrate.
i. Dicatat hasil pengamatan.

2. Rekristalisasi garam dapur kotor ( NaCl (s) )
a. Dilarutkan garam dapur (NaCl) dengan aquades (H2O) secukupnya.
b. Disaring larutan garam dengan kertas saring.
c. Dipanaskan larutan tersebut dengan hot plate sampai mengkristal.
d. Dihentikan pemanasan jika telah mengkristal.
f. Dibanding garam dapur sebelum serta sesudah dipanaskan.
g. Dicatat hasil pengamatan.

3. Rekristalisasi tembaga (II) sulfat ( CuSO4 (s) )
a. Ditimbang serta diukur tembaga (II) sulfat sebanyak 5 gram.
b. Dilarutkan dengan aquades 25 ml.
c. Ditambahkan batu didih 3 butir.
d. Dipanaskan menggunakan hot plate sampai mengkristal.
e. Didinginkan tembaga (II) sulfat jika telah mengkristal.
f. Dibanding CuSO4 sebelum serta sesudah panaskan.
g. Dicatat hasil pengamatan.

4. Ekstraksi Iodium ( I2 (s) )
a. Dimasukkan 5 ml aquades kedalam tabung reaksi.
b. Dimasukkan beberapa butir Iodium kedalam tabung reaksi yang berisi aquades, dikocok serta diperhatikan warnanya.
c. Ditetesi 3 tetes kloroform ( CHCl3 (l) ) kedalam iodium.
e. Dikocok larutan dengan cara dibenturkan dasar tabung pada telapak tangan.
f. Diamati perubahan warna yang terjadi.
g. Dicatat perubahan warna yang diamati.

5. Destilasi alkohol ( C2H5OH (l) ) 96%
a. Dipasang set alat destilasi.
b. Diukur 10 ml etanol dan15 ml aquades.
c. Dimasukkan etanol serta aquades yang telah diukur kedalam labu alas bulat.
d. Dipanaskan dengan suhu teratur dibawah 90 oC.
e. Dihitung berapa ml etanol yang didapatkan pada saat destilasi yang terkumpul didalam gelas Erlenmeyer.
f. Dibanding volume sebelum serta sesudah pemanasan.
g. Dicatat hasil pengamatan.

E.    HASIL PENGAMATAN
Terlampir.

F.    ANALISIS DATA
Terlampir.

Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download lewat Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian.

G. PEMBAHASAN
Pemisahan serta pemurnian suatu cara yang dilakukan buat mendapatkan zat murni dengan cara memisahkan serta memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang memiliki susunan kimia yang berikatan. Pada dasarnya pemisahan dilakukan buat memisahkan dua zat atau lebih. Sedangakan pemurnian dilakukan buat mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercampur oleh zat lain.

Pada praktikum kali ini bertujuan buat mempelajari teknik pemisahan serta pemurnian zat dari campurannya. Terdapat mermacam cara buat memisahkan serta memurnikan zat dari campurannya yaitu dengan filtrasi, sentrifugasi, kristalisasi, rekristalisasi, destilasi serta sebagainya.

Percobaan pertama, yaitu sentrifugasi serta filtrasi larutan kapur ( CaCO3 (s)).  Dimana sentrifugasi yakni metode yang digunakan buat memepercepat proses pengendapan dengan memberi gaya sentrifugasi pada partikel-partikelnya. Pemisahan sentrifugasi menggunakan prinsip-prinsip dimana objek diputar secara horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi dalam tabung atau silinder yang berisi campuran cairan serta partikel, maka cairan tersebut dapat bergerak menuju pusat rotasi. Namun hal tersebut enggak terjadi dikarenakan adanya gaya yang berlawanan arah dengan gaya yang mengarah ke dinding luar tabung, gaya tersebut yakni gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang menyebabkan partikel-partikel menuju ke dinding tabung serta terakumulasi membentuk endapan. Sedangkan filtrasi yakni suatu cara pemisahan yang biasa dilakukan buat memisahkan suatu pelarut terhadap pengotornya yang berupa padatan atau memisahkan suatu padatan terhadap pelarutnya.

Pada percobaan ini saat bubuk kapur dilarutkan dalam aquader sebanyak 25 ml, larutan menjadi keruh. Persoalan ini disebabkan karna bubuk kapur yang berdifusi tersebar merata didalam aquades, tetapi saat larutan enggak diaduk larutan mengendap. Setelah di sentrifugasi, bubuk kapur mengendap didasar tabung reaksi. Ini disebabkan oleh gaya sentrifugasi yang membawa partikel menuju dinding tabung serta terakumulasi membentuk endapan. Dan pada bagian atas tabung terdapat air yang jernih yang disebut sentrat. Lalu sentrat dipisahkan dengan endapannya dengan cara dekantasi. Bagian larutan kapur lainnya disaring atau di filtrasi dengan menggunakan kertas saring. Kertas saring memiliki pori-pori yang kecil sehingga bubuk kapur menjadi tersaring serta menumpuk pada kertas saring serta diperoleh air jernih. Berdasarkan hasil pengamatan, sentrat lebih jernih dibandingkan filtrat. Persoalan ini disebabkan karna dalam proses penyaringan ada bubuk kapur yang lolos dari kertas saring, sehingga pada filtrat masih terdapat bubuk kapur.

Percobaan kedua yaitu rekristalisasi garam dapur kotor (NaCl (s)). Dimana rekristalisasi yakni proses pembentukan kristal-kristal baru dari kristal-kristal sebelumnya yang telah mengalami deformasi. Dalam percobaan ini garam dapur kotor dicampurkan dengan aquades serta dilarutkan dengan diaduk. Kemudian larutan garam diuapkan menggunakan pemanas. Larutan garam dapur adalah campuran heterogen karna terdiri dari satu fase saitu fase cair serta kotorannya dari fase padat. Pemanasan dilakukan buat mendapatkan penguapan, dimana penguapan ini didasarkan pada perbedaan titik didih zat padat lebih tinggi dibandingkan dengan zat cair. Oleh karna itu pelarut bakal menguap terlebih dahulu serta meninggalkan padatan garam. Sehingga didapatkan hasil padatan garam dapur yang lebih bersih.

Percobaan ketiga yaitu rekristalisasi tembaga (II) sulfat (CuSo4(s)). Sebelum proses rekristalisasi, tembaga (II) sulfat berwarna biru tua dengan tekstur yang kasar. Setelah dilarutkan dalam aquades, diproleh larutan tembaga (II) sulfat berwarna biru. Dalam proses penguapan ditambahkan 3 butir batu didihyang berfungsi buat mengurangi letupan serta meratakan panas saat dilakukan pemanasan. Batu didih yakni benda yang bentuknya enggak rata serta berpori-pori yang biasanya dimasukkan kedalam cairan yang dipanaskan. Biasanya batu didih terbuat dari kalium karbonat, proseten maupun karbon. Setelah penguapan diperoleh kristal-kristal halus tembaga (II) sulfat berwarna biru.

Percobaan keempat yaitu ekstraksi iodium, pada percobaan ini iodium dilarutkan dalam aquades tetapi campuran enggak larut. Kemudian setelah itu ditetesi dengan 3 tetes kloroform. Kloroform brsifat nonpolar sehingga dapat larut pada campuran iodium serta air. Persoalan ini dikarenakan suatu larutan bakal tercampur jika dilarutkan kedalam larutan yang sifatnya sama, yang berarti senyawa yang bersifat nonpolar bakal dapat melarutkan atau dilarutkan oleh senyawa yang sifatnya nonpolar. Dalam percobaan ini dikenal iodium memiliki tingkat keplaran yang rendah sehingga sebagian dari unsur ini dapat bereaksi dengan kloroform. Persoalan ini juga yang menyebabkan suatu endapan berwarna merah, sedangkan warna larutan saat dimasukkan iodium yakni berwarna kuning serta setelah dimasukkan kloroform warnanya bening kekuningan. Ini dikarenakan iodium serta kloroform sama-sama memiliki sifat nonpolar, sehingga warna larutan campuran yang didapatkan cuma mengalami sedikit perubahan warna.

Percobaan keliama yaitu destilasi. Destilasi yakni teknik pemisahan kimia buat memisahkan dua atau lebih komposen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Larutan yang bakal didestilasikan pada percobaan ini yakni etanol dengan konsentrasi 96% serta aquades. Kedua larutan ini sngat sulit dipisahkan saat Telah tercampur. Oleh karna itu pemisahan campuran dilakukan dengan destilasi. Proses ini juga didasarkan pada perbedaan titik didih antara etanol dengan aquades. Etanol memiliki titik didih 78 oC sedangkan aquades memiliki titk didih 100 oC. kalau dipanaskan maka etanol bakal lebih dahulu menguap dibandingkan dengan aquades. Oleh karna itu pada saat destilasi suhu pada labu alas bulat dikisarkan kurang dari 90 oC agar enggak terjadi penguapan dari larutan campuran etanol serta aquades. Pada bercobaan ini dihasilkan destilat hanay 2 ml.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, zat-zat yang telah tercampur dapat dipisahkan dengan metode pemisahan serta pemurnian. Pemisahan dilakukan buat memisahkan campuran, sedangkan pemurnian dilakukan buat memurnikan suatu campuran. Beberapa teknik pemisahan serta pemurnian, yaitu filtrasi adalah pemisahan zat cair dari partikel padat dengan menggunakan penyaringan, sentrifugasi adalah metode buat mempercepat pengendapan, rekristalisasi adalah proses pembentukan kristal baru serta destilasi adalah teknik pemisahan buat komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.



DAFTAR PUSTAKA
Barsasella, Diana. 2012. Buku Wajib Kimia Dasar. Jakarta : TIM.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Oxtoby, David W. 2001. Prinsip – Prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta : Eralangga.
Petrucci, R.H. 2008. Kimia Dasar Prinsip-prinsip serta Aplikasi Modern. Jakarta : Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung : Yrama Widya.

Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1)
Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1).
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1.
laporan Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1).
landasan teori Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1).
Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1).

Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download lewat Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian.

Itulah artikel tentang  "Pemisahan serta Pemurnian" Semoga artikel ini dapat memberika manfaat begi teman teman pembaca, amin. saya cuma berniat buat berbagi kepada teman teman. Untuk itu mohon berikan komentar serta sarannya tentang artikel ini. Terimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan Serta Pemurnian (Acara 1)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel