Laporan Reaksi Redoksi Serta Sel Elektrokimia - Laporan Kimia Dasar 2
Kamis, 24 April 2014
Tambah Komentar
Laporan Praktikum Kimia Dasar 2 - Reaksi Redoksi Dan Sel Elektrokimia - laporan ini bertujuan buat Untuk mengetahui beberapa reaksi redoks, serta perubahan-perubahan yang terjadi serta Untuk mengetahui elektrolisasi KI serta reaksi-reaksi yang terjadi pada anoda serta katoda. Laporan Reaksi Redoksi Dan Sel Elektrokimia ini juga bertujuan buat memberikan refferensi kepada para pembaca yang mengambil mata kuliah kimia dasar serta mengikuti Praktikum Kimia Dasar. Laporan Praktikum Kimia Dasar dengan judul "Reaksi Redoksi Dan Sel Elektrokimia" diharapkan dapat membantu pembaca dalam melaksanakan praktikum kimia dasar 2 agar diperoleh hasil yang memuaskan.
baga juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar 2 - Analisis Kuantitatif Asidimetri Dan Alkalimetri
a. Untuk mengetahui beberapa reaksi redoks, serta perubahan-perubahan yang terjadi
b. Untuk mengetahui elektrolisasi KI serta reaksi-reaksi yang terjadi pada anoda serta katoda
2. Waktu praktikum
(...)
3. Tempat praktikum
Laboratorium kimia Dasar, Lanta III, Fakultas Matematika serta ilmu Pengethuan Alam, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Elektro kimia yaitu cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonvensi energi listrik serta energi kimia. Proses elektrokimia yaitu reaksi redaksi (oksidasi-reduksi)mdi mana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listik atau dimana energi listrik yang di lepas oleh reaksi non spontan bisa terjadi. Dilepasnya elektron oleh suatu unsure selama oksidasi di tandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsur tersebut. Dalam reduksi, terjadi penurunan bilangan oksidasi karna diperolehnya oleh unsur tersebut (chang,2004:194).
Selelektro kimia dapat diklasifikasikan sebagai sel galuani bila sel digunakan buat menghassilkan energi listrik(potensial sel positif) serta sel eloktrolisasi bila sel memerlukan energi listrik dari suatu sumber. Secara definisi, Katoda ialah suatu elektroda dimana reduksi, terjadi Anoda ialah suatu elektroda dimana oksidasi terjadi (Hendayana 1994:15-16).
Baca Juga : Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Preaksi bakal bersifat pengoksidasi bila ia mempunyai kecendrungan menarik elektron serta partikel lain, yaitu unsur elektronegatif (seperti oksigen, halogen, serta H+) serta senyawa yang mengandung unsur elektro negatif (seperti HNO3) partikel akan bersifat preduksi bila memiliki elektron yang terikat lemah, sehingga gampang lepas serta ditarik oleh partikel lain (Syukri,1999:516)
Reaksi oksidasi reduksi disebut katoda. Listrik mengalir lewat satu sircuit dipengaruh beda potensial atau Valtase. Suatu gaya yang menggerakkan perpindahan muatan. Ada dua jenis intraksi antara listrik serta materi . Elektrolisis adlah kejadian dimana reaksi kimia menyebabkan arus listrik , seperti pada pemakean batrai (Goidberg,2004:90).
Elektrolisis dirancang menggunakan 6 tabung . Larutan maksimal setiap tabung 500 ml air serta katalis Nacl 6 gram. Kestabilan proses elektrolisis diatur berdasarkan arus listrik yang mengalir serta temperatur pada proses tersebut. Rangkaian kontrol arus menggunakan MOSFET IRF244 sebagai pensekalar daya, dimana data bakal diolah oleh Mikro kontorel atmega 16 serta DAS MAXS 18 sebagai pengkonversi data digital menjadi analog Rangkaian sensor akn memanfaatkan resistor 0,1 ohm serta oparitional – amplifier buat mendeteksi arus pada elektrolises (tempat berlangsungnya elektrolisa ) dideteksi oleh sensor DS18520 (Nurhayati,2011).
Penelitian air batu bara telah banyak dilakukan. Hasil perengkaban tir batu bara berpotensi sebagai bahan bakar pengganti minyakbumi. Pemilihan katalis sangat menentukan hasil reaksi hasil perengkahan tersebut. Penelitian ini meninjau efektifitas katalis kromoum-zeolit alam dalam proses perengkahan tir batu bara. Penelitian ini kromium zeolit alam di buat melalui: aktifitas zeolitalam, pertukaran ion, kaisinasi, oksidasi, serta reduksi karaktaristik katalismeliputi penentuan keasaman secara gravimetri, penentuan kandungan logam dengan alat penganalisa luas permukaan volume pori, rata-rata jari-jari pori serta luas permukaan keefektiban katalis meliputi aktifitas serta sel efektifitasnta. Pada proses perengkatan tir batu bara menjadi fraksibensi. Produk perengkatan berupa fraksi cair dianalisis dengan kromotografi(nugrahaning tyas, 2010).
Baca Juga : Reaksi Asam Basa 1 - Laporan Praktikum Kimia Dasar
2. Bahan-bahan praktikum
2. Titrasi Redoks
3. Sel volta
a. Penentuan DGL sel
b.Penentuan daya gerak listrik dari sel kimia
4. Elektrolisis larutan KI
E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).
F. ANALISIS DATA
(Terlampir).
Untuk Hasil Pengamatan serta Analisis data dapat di download dengan mengklik ling berikit "Klik Disini".
Baca Juga : Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Percobaan reaksi redoks yang pertama yaitu reaksi antara larutan CuSO4 dengan logam Zn. Awalnya Zn dimasukkan kedalam larutan CuSO4. Kemudian hasil pengamatan menunjukkan kalau logam Zn terlarut dalam CuSO4 sambil melepaskan de. Elektro yang dilepaskan bakal memasuki larutan yang menyebabakan Zn terlarut pada larutan CuSO4 juga mengalami perubahan warna dari abu menjadi merah bata (trjadi korosi/ karatan ). Ion Zn2+ akibat pelepasan electron tadi , bergabung dengan larutan sehingga membentuk larutan atau senyawa ZnSO4. kalau hal ini dilihat dari deret Voita, seperti dibawah:
Logam Zn berada di sebelah kiri H+ yang artinya logam Zn lebih gampang mengalami reduksi. Sehingga dapat di simpulkan kalau logam Zn dapat mendesak Cu buat melepaskan diri senyawanya dan bergabung dengan logam Zn menjadi ZnSO4 . jika dilihat dari nilai Eo nya, reaksi dapat terjadi karna nilai dari Eo zat yang tereduksi (Cu2+)lebih besar dari nilai Eo zat yang teroksidasi (Zn) sehingga nilai yang di peroleh Eo sel positif.reaksi tersebut juga berlangsung secara eksoterm karna melepas panas, hal ini dibuktikan dengan rasa panas pada tabung reaksi setelah terjadi reaksi antara logam Zn dengan larutan ZnSO4 tersebut. Sehingga reaksi ini berlangsung spontan.
Percobaan reaksi redoks yang kedua yaitu reaksi antara logam Cu dengan larutan ZnSO4 dalam hal ini, tak terjadi reaksi karna tak ada perubahan yang terjadi , logam Cu tetap berwarna merah bata serta larutan ZnSO4 tetap bening. Nilai Eo sel yang diperoleh sebesar -1,1V sehingga reaksi berlangsung secara non spontan. Reaksi tak spontan ini juga disebabkan oleh logam Zn yang lebih gampang mengalami oksidasi, sedangkan pada reaksi ini logam Zn bakal mengalami reduksi serta begitu pula sebaliknya logam Cu. Akhirnya logam Zn bakal sulit buat mengoksidasi logam cu sehingga electron-elektrondari Cu (anoda) tak dapat di transfer atau mengalir ke Zn (katoda).
Pada percobaan redoks ketiga yaitu penambahan H2O2 denganMnO2 sebagai kotalis. Percobaan reaksi ini termasuk dalam reaksi disproporsionasi yaitu reaksi reduksi serta oksidasi yang di alami oleh suatu zat sekaligus . percobaan reaksi ini termasuk dalam reaksi disproporsionasi yaitu reaksi reduksi serta oksidasi yang dialami oleh suatu zat sekaligus dalam hal ini, MnO2, bertindak sebagai katalis yaitu suatu zat yang mempercepat terjadinya suatu reaksin degan bercampur tampa ikut bereasi serta zat tersebut terbentuk kembali pada akhir reaksi. Setelah penambahan bubuk MnO2 , larutan berubah dari bening hitam serta terdapat gelembung (uap gas) disekitar dinding tabung reaksi. Warna hitam terjadi karna larutan bubuk MnO2 dalam larutan H2O2 serta menghasilkan H2O serta O2. Sehingga reaksi ini termasuk reaksi spontan dilihat dari reaksi yang berlangsung serta Eo selnya bernilai positif.
Percobaan redoks yang ke empat yaitu percampuran H2O2, H2SO4, KI serta larutan kanji. Pada penambahan larutan KI juga tak terjadi perubahan warna , seharusnya warna larutan berubah menjadi coklat agak pekat yang disebabakan olehlodin (I2) dari laruan KI, disimpulkan kalau terjadi kesalahan dalam percampuran larutan-larutan tersebut. Kemudian dilihat dari Eo selnya kalau reaksi ini berlangsung secara spontan.
Baca Juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar - Analisis Kuantitatif Asidimetri Dan Alkalimetri
Percobaan reaksi redoks yangbkelima yaitu percampuran FeCl3. H2SO4, serta KI. Warna yang dihasilkan yaitu bening, setelah larutan di panaskan, serta ditambahkan larutan kanji warnanya tetap bening, seharusnya warna yang dihasilkan dari percampuran FeCl3 yang berwarna kuning serta di tambah /2 yang menambah kepekatan warna kuning larutan, kemudian setelah larutan dipanaskan warna berubah berubah menjadi hitam disebankan adanya reaksi antara smilum dari kanji dengan KI. Dapat disimpulkan kalau terjadi kesalahan dalam percampuran larutan-larutan tersebut, terutama saat ditambahkan larutan kanji. Nilai Eo selnya bernilai positif yang menandakan reaksi secara sepontan.
Percobaan selanjutnya yang elektrolisisnya larutan KI . elektrolisis merupakan peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh sebuah arus listrik. Elektrolit dapat berupa lelehan senyawa ion atau larutan elektrolit biasa. Dalam sel elektrolisis , katoda mengalami reduksi serta bermuatan negative, sedangkaan dianoda mengalani oksidasi serta bermuatan positif. Pada percobaan ini, terlihat dalam ruang anoda larutan KI mulai terlihat kuning yang disebabkan karena terjadinya oksidasi, dengan persamaan :
Warna kuning di sebabkan oleh adanya iodium pada anoda tak terbentuk gelembung-gelembung gas karna tak dihasilkan suatu gas dari reaksi oksidasi 1 pada katoda terdapat gelembung-gelembung kecil yang menanda kan kalau adanya gas yaitu hydrogen (H2) yang dihasilkan pada katoda proses reduksi dialami oleh H2O bukan logam K karna Eo sel air lebih besar dari pada Eo sel reduksi logam K sehingga air lebih besar atau gampang di reduksi, sesuai persamaan :
Pada penambilan 2ml larutan dari anoda yang ditambahkan CHCl3, terdapat dua lapisan serta tak terjadi reaksi karenalarutanCHCl3 tak bercampur dengan larutan KI. Persoalan ini di sebabkan karna I2 bersifat polar, sedangkan CHCl3 bersifat non polar, menjadi syarat buat beberapa larutan dapat bercampur yaitu memiliki sifat yang sama. Larutan KI berada diatas karna masa jenisnya lebih kecil dari pada CHCl3. Sedangkan pada pengambilan 2ml larutan dari katoda dan ditambahkan larutan P, warnanya menjadi ungu yang menandakan larutan bersifat basa serta ditambahkan FeCl3 yang berwarna kuning sehingga warna larutan menjadi kuning. Persoalan ini disebabkan karna FeCl3 (kuning) bereaksi dengan air (bening).
baga juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar 2 - Analisis Kuantitatif Asidimetri Dan Alkalimetri
ACARA V
REAKSI REDOKSI DAN SEL ELEKTROKIMIA
A. ELAKSANAAN PERAKTIKUM
1. Tujuan praktikuma. Untuk mengetahui beberapa reaksi redoks, serta perubahan-perubahan yang terjadi
b. Untuk mengetahui elektrolisasi KI serta reaksi-reaksi yang terjadi pada anoda serta katoda
2. Waktu praktikum
(...)
3. Tempat praktikum
Laboratorium kimia Dasar, Lanta III, Fakultas Matematika serta ilmu Pengethuan Alam, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Elektro kimia yaitu cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonvensi energi listrik serta energi kimia. Proses elektrokimia yaitu reaksi redaksi (oksidasi-reduksi)mdi mana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listik atau dimana energi listrik yang di lepas oleh reaksi non spontan bisa terjadi. Dilepasnya elektron oleh suatu unsure selama oksidasi di tandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsur tersebut. Dalam reduksi, terjadi penurunan bilangan oksidasi karna diperolehnya oleh unsur tersebut (chang,2004:194).
Selelektro kimia dapat diklasifikasikan sebagai sel galuani bila sel digunakan buat menghassilkan energi listrik(potensial sel positif) serta sel eloktrolisasi bila sel memerlukan energi listrik dari suatu sumber. Secara definisi, Katoda ialah suatu elektroda dimana reduksi, terjadi Anoda ialah suatu elektroda dimana oksidasi terjadi (Hendayana 1994:15-16).
Baca Juga : Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Preaksi bakal bersifat pengoksidasi bila ia mempunyai kecendrungan menarik elektron serta partikel lain, yaitu unsur elektronegatif (seperti oksigen, halogen, serta H+) serta senyawa yang mengandung unsur elektro negatif (seperti HNO3) partikel akan bersifat preduksi bila memiliki elektron yang terikat lemah, sehingga gampang lepas serta ditarik oleh partikel lain (Syukri,1999:516)
Reaksi oksidasi reduksi disebut katoda. Listrik mengalir lewat satu sircuit dipengaruh beda potensial atau Valtase. Suatu gaya yang menggerakkan perpindahan muatan. Ada dua jenis intraksi antara listrik serta materi . Elektrolisis adlah kejadian dimana reaksi kimia menyebabkan arus listrik , seperti pada pemakean batrai (Goidberg,2004:90).
Elektrolisis dirancang menggunakan 6 tabung . Larutan maksimal setiap tabung 500 ml air serta katalis Nacl 6 gram. Kestabilan proses elektrolisis diatur berdasarkan arus listrik yang mengalir serta temperatur pada proses tersebut. Rangkaian kontrol arus menggunakan MOSFET IRF244 sebagai pensekalar daya, dimana data bakal diolah oleh Mikro kontorel atmega 16 serta DAS MAXS 18 sebagai pengkonversi data digital menjadi analog Rangkaian sensor akn memanfaatkan resistor 0,1 ohm serta oparitional – amplifier buat mendeteksi arus pada elektrolises (tempat berlangsungnya elektrolisa ) dideteksi oleh sensor DS18520 (Nurhayati,2011).
Penelitian air batu bara telah banyak dilakukan. Hasil perengkaban tir batu bara berpotensi sebagai bahan bakar pengganti minyakbumi. Pemilihan katalis sangat menentukan hasil reaksi hasil perengkahan tersebut. Penelitian ini meninjau efektifitas katalis kromoum-zeolit alam dalam proses perengkahan tir batu bara. Penelitian ini kromium zeolit alam di buat melalui: aktifitas zeolitalam, pertukaran ion, kaisinasi, oksidasi, serta reduksi karaktaristik katalismeliputi penentuan keasaman secara gravimetri, penentuan kandungan logam dengan alat penganalisa luas permukaan volume pori, rata-rata jari-jari pori serta luas permukaan keefektiban katalis meliputi aktifitas serta sel efektifitasnta. Pada proses perengkatan tir batu bara menjadi fraksibensi. Produk perengkatan berupa fraksi cair dianalisis dengan kromotografi(nugrahaning tyas, 2010).
Baca Juga : Reaksi Asam Basa 1 - Laporan Praktikum Kimia Dasar
B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKKUM
1. Alat-alat praktikum- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Spatula
- Corong 60 mm
- Gelas ukur 25ml
- Penjepit tabung
- Elektroda
- Tabung U
- Statif
- Powwer suplay
- Dongkrak Hidrolik
- Bunsen
- Korek api
- Tissue
- Lap
- Kertas iabel
- Stopwotch
2. Bahan-bahan praktikum
- Bubuk MnO2
- Larutan cHcl3
- Larutan CuSo4 0,5 m
- Larutan FeCl3 0,1 m
- Larutan H2O2 0,1 m
- Larutan H2So4 1 m
- Larutan Indikator pp
- Larutan KI 0,1 m
- Larutan kanji
- Larutan ZnSo4 0,5 m
- LogamZn
- Logam Lu
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Reaksi Redoks- Dimasukkan 2 mL larutan CuSO4 0,5 M kedalam tabung reaksi, kemudian logam Zn dimasukkan kedalam tabung reaksi lain serta setelah itu tabung yang berisi logam Zn dicampur dengan larutan CuSO4 0,5 M.Dibiarkan beberapa menit serta dicatat apa yang terjadi.Dilakukan sebaliknya dengan memasukkan logam Cu terlebih dahulu kemudian dicampur dengan ZnSO4 0,5 M.Dicatat apa yang terjadi.
- Dimasukkan sepotong besi yang telah di ampleas masing – masing kedalam larutan Pb(NO3)2 0,5 M , Zn(NO3)2 0,5 M serta NaNO3 0,5 M.Dicatat susunan logam – logam menurut berkurangnya keaktifan.Ditulis persamaan reaksinya.
- Reaksi disproposionasi kepada 10 tetes H2O2 0,1 M ditambahkan MnO2 buat mengkatalis reaksi disproposionasi.
- Kepada 5 tetes H2O2 0,1 M ditambahkan 5 tetes H2SO4 serta 10 tetes KI 0,1 M serta ditambahkan satu tetes larutan kanji.
- Dicampuraka 5 tetes FeCl3 0,1 M,10 tetes H2SO4 1 M serta 10 tetes KI 0,1 M. Dipanaskan sebentar serta ditambahkan setetes kanji kemudian dipanaskan kembali.Diperhatikan apa yang terjadi.
2. Titrasi Redoks
- 25 ml larutan oksalat diukur dengan pipet volume.
- Ditambahkan 10 ml H2SO4 3 M
- Dipanaskan sampai hamper mendidih ( 70 0C ).
- Segera dilakukan titrasi dengan larutan KMnO4 hingga terjadi perubahan warna yang pertama.(Diperhatikan : pada permulaan titrasi warna KMnO4 tak secepatnya hilang).
- Cara Perhitungan
3. Sel volta
a. Penentuan DGL sel
- Diisi sebuah bejana kimia ( ukuran 50 ml ) denga larutan CuSO4 0,1 M hingga kira – kira setengah penuh.Dicelupkan sebuah elektroda Cu kedalam larutan ini.
- Dengan menggunakan jembatan garam dihubungkan sebuah elektroda tersebut diatas dengan elektroda kalomel jenuh.
- Ditentukan daya gerak listrik (DGL) sel dengan menggunakan PH meter.
b.Penentuan daya gerak listrik dari sel kimia
- Ditentukan DGL dari sel terdiri atas :
- Elektroda Ag / AgNO3 ( 0,1 M ) serta elektroda Cu / CuSO4 (0,1 M).
- Elektroda Pb / PbNO3 ( 0,1 M ) ; Zn / ZnSO4 ( 0,1 M ) serta Cu / CuSO4 (0,1 M).
- Diberikan notasi sel serta reaksi sel dari tiap – tiap sel diatas.
4. Elektrolisis larutan KI
- Dimasukkan larutan KI 0,2 M ke dalam tabung (pipa U) sampai 2 cm dari mulut tabung.
- Dipasang elektroda serta dihubungkan elektroda dengan sumber arus 6 volt selama 5 menit kemudian arus diputuskan.
- Dicatat perubahan yang terjadi pada ruang anoda serta katoda.
- Diambil 2 ml larutan dari ruang katoda dengan pipet tetes serta ditambahkan beberapa tetes fenolflatein, ditambahkan 2 mL larutan FeCl3 0,1 M.
- Dikeluarkan 2 mL larutan dari ruang anoda,ditambahkan 1 mL larutan CHCl3 kemudian dikocok,diperhatikan lapisan CHCl3.
E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).
F. ANALISIS DATA
(Terlampir).
Untuk Hasil Pengamatan serta Analisis data dapat di download dengan mengklik ling berikit "Klik Disini".
Baca Juga : Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu mengenai reaksi redoks serta sel elektrokimia yang tujuannya antara lain buat mengetahui beberapa reaksi redoks serta mengetahui reaksi yang terjadi padaa anoda serta katoda pada reaksi elektroplisis. Percobaan pertama mengenai beberapa reaksi redoks. Elektrokimia adaalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan inrerkonvensi energy listrik den energy kimia. Sedangkan sel elektrokimia yaitu tempat terjadinya elektrolisis. Reaksi redoks yaitu reaksi reduksi-oksidasi. Reaksi reduksi yaitu reaksi penambahan elekton oleh sebuah molokul, atom, atau ion. Reaksi oksidasi yaitu reaksi pelepasan electron oleh sebuah molokul, atom, atau ion. Reaksi reduksi juga diketahui dengan reaksi pengurangan bilangan oksidasi, danreaksi oksidasi disebut dengan reaksi penambahan bilangan oksidasi. Pada reaksi redoks, dapat dibedakan lagi menjadi reaksi redoks spontan serta reaksi redoks tak sepontan. Reaksi redoks spontan yaitu reaksi redoks yang berlangsung serta merta, bersifat eksoterm, yang ditandai dengan naiknya suhu larutan. Sedangkan reaksi redoks non spontan yaitu reaksi redoks yang berlangsug tak serta merta, serta bersifat endoterm, yang ditandainya dengan turun suhu suatu larutan. Sel elektro kimia diklassifikaikan sebagai sel Voita (sel galvani) bila sel digunakan buat menghasilkan energi listrik (potensial sel positif) serta sel elektrolisis bila sel memerlukan energy listrik dari suatu sumber.Percobaan reaksi redoks yang pertama yaitu reaksi antara larutan CuSO4 dengan logam Zn. Awalnya Zn dimasukkan kedalam larutan CuSO4. Kemudian hasil pengamatan menunjukkan kalau logam Zn terlarut dalam CuSO4 sambil melepaskan de. Elektro yang dilepaskan bakal memasuki larutan yang menyebabakan Zn terlarut pada larutan CuSO4 juga mengalami perubahan warna dari abu menjadi merah bata (trjadi korosi/ karatan ). Ion Zn2+ akibat pelepasan electron tadi , bergabung dengan larutan sehingga membentuk larutan atau senyawa ZnSO4. kalau hal ini dilihat dari deret Voita, seperti dibawah:
Logam Zn berada di sebelah kiri H+ yang artinya logam Zn lebih gampang mengalami reduksi. Sehingga dapat di simpulkan kalau logam Zn dapat mendesak Cu buat melepaskan diri senyawanya dan bergabung dengan logam Zn menjadi ZnSO4 . jika dilihat dari nilai Eo nya, reaksi dapat terjadi karna nilai dari Eo zat yang tereduksi (Cu2+)lebih besar dari nilai Eo zat yang teroksidasi (Zn) sehingga nilai yang di peroleh Eo sel positif.reaksi tersebut juga berlangsung secara eksoterm karna melepas panas, hal ini dibuktikan dengan rasa panas pada tabung reaksi setelah terjadi reaksi antara logam Zn dengan larutan ZnSO4 tersebut. Sehingga reaksi ini berlangsung spontan.
Percobaan reaksi redoks yang kedua yaitu reaksi antara logam Cu dengan larutan ZnSO4 dalam hal ini, tak terjadi reaksi karna tak ada perubahan yang terjadi , logam Cu tetap berwarna merah bata serta larutan ZnSO4 tetap bening. Nilai Eo sel yang diperoleh sebesar -1,1V sehingga reaksi berlangsung secara non spontan. Reaksi tak spontan ini juga disebabkan oleh logam Zn yang lebih gampang mengalami oksidasi, sedangkan pada reaksi ini logam Zn bakal mengalami reduksi serta begitu pula sebaliknya logam Cu. Akhirnya logam Zn bakal sulit buat mengoksidasi logam cu sehingga electron-elektrondari Cu (anoda) tak dapat di transfer atau mengalir ke Zn (katoda).
Pada percobaan redoks ketiga yaitu penambahan H2O2 denganMnO2 sebagai kotalis. Percobaan reaksi ini termasuk dalam reaksi disproporsionasi yaitu reaksi reduksi serta oksidasi yang di alami oleh suatu zat sekaligus . percobaan reaksi ini termasuk dalam reaksi disproporsionasi yaitu reaksi reduksi serta oksidasi yang dialami oleh suatu zat sekaligus dalam hal ini, MnO2, bertindak sebagai katalis yaitu suatu zat yang mempercepat terjadinya suatu reaksin degan bercampur tampa ikut bereasi serta zat tersebut terbentuk kembali pada akhir reaksi. Setelah penambahan bubuk MnO2 , larutan berubah dari bening hitam serta terdapat gelembung (uap gas) disekitar dinding tabung reaksi. Warna hitam terjadi karna larutan bubuk MnO2 dalam larutan H2O2 serta menghasilkan H2O serta O2. Sehingga reaksi ini termasuk reaksi spontan dilihat dari reaksi yang berlangsung serta Eo selnya bernilai positif.
Percobaan redoks yang ke empat yaitu percampuran H2O2, H2SO4, KI serta larutan kanji. Pada penambahan larutan KI juga tak terjadi perubahan warna , seharusnya warna larutan berubah menjadi coklat agak pekat yang disebabakan olehlodin (I2) dari laruan KI, disimpulkan kalau terjadi kesalahan dalam percampuran larutan-larutan tersebut. Kemudian dilihat dari Eo selnya kalau reaksi ini berlangsung secara spontan.
Baca Juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar - Analisis Kuantitatif Asidimetri Dan Alkalimetri
Percobaan reaksi redoks yangbkelima yaitu percampuran FeCl3. H2SO4, serta KI. Warna yang dihasilkan yaitu bening, setelah larutan di panaskan, serta ditambahkan larutan kanji warnanya tetap bening, seharusnya warna yang dihasilkan dari percampuran FeCl3 yang berwarna kuning serta di tambah /2 yang menambah kepekatan warna kuning larutan, kemudian setelah larutan dipanaskan warna berubah berubah menjadi hitam disebankan adanya reaksi antara smilum dari kanji dengan KI. Dapat disimpulkan kalau terjadi kesalahan dalam percampuran larutan-larutan tersebut, terutama saat ditambahkan larutan kanji. Nilai Eo selnya bernilai positif yang menandakan reaksi secara sepontan.
Percobaan selanjutnya yang elektrolisisnya larutan KI . elektrolisis merupakan peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh sebuah arus listrik. Elektrolit dapat berupa lelehan senyawa ion atau larutan elektrolit biasa. Dalam sel elektrolisis , katoda mengalami reduksi serta bermuatan negative, sedangkaan dianoda mengalani oksidasi serta bermuatan positif. Pada percobaan ini, terlihat dalam ruang anoda larutan KI mulai terlihat kuning yang disebabkan karena terjadinya oksidasi, dengan persamaan :
Warna kuning di sebabkan oleh adanya iodium pada anoda tak terbentuk gelembung-gelembung gas karna tak dihasilkan suatu gas dari reaksi oksidasi 1 pada katoda terdapat gelembung-gelembung kecil yang menanda kan kalau adanya gas yaitu hydrogen (H2) yang dihasilkan pada katoda proses reduksi dialami oleh H2O bukan logam K karna Eo sel air lebih besar dari pada Eo sel reduksi logam K sehingga air lebih besar atau gampang di reduksi, sesuai persamaan :
Pada penambilan 2ml larutan dari anoda yang ditambahkan CHCl3, terdapat dua lapisan serta tak terjadi reaksi karenalarutanCHCl3 tak bercampur dengan larutan KI. Persoalan ini di sebabkan karna I2 bersifat polar, sedangkan CHCl3 bersifat non polar, menjadi syarat buat beberapa larutan dapat bercampur yaitu memiliki sifat yang sama. Larutan KI berada diatas karna masa jenisnya lebih kecil dari pada CHCl3. Sedangkan pada pengambilan 2ml larutan dari katoda dan ditambahkan larutan P, warnanya menjadi ungu yang menandakan larutan bersifat basa serta ditambahkan FeCl3 yang berwarna kuning sehingga warna larutan menjadi kuning. Persoalan ini disebabkan karna FeCl3 (kuning) bereaksi dengan air (bening).
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan , dapat disimpulkan kalau :- Reaksi redoks terjadi karna adanya perpindahan electron dari reduktor ke aksidator. Reaksi redoks berlangsung spontan jika nilai dari Eo selnya bernilai positif serta sebaliknya. Adapun reaksi disproporsional yaitu reaksi yang oksidator serta reduktor nya yaitu zat yang sama .
- Reaksi elektrolisis terjadi dari reaksi katoda (reduksi) serta reaksi anoda (oksidasi) pada elektrolisis kI terjadi oksidasi menjadi I2 pada anoda serta reaksi reduksi H2O membentuk gas H2 serta ion OH pada katoda.
DAFTAR PUSTAKA
- Chang, Raymond.2004. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta :Erlangga.
- Goldberg, David ,E.2004. Kimia. Jakarta : Erlangga.
- Hendayana, Sumar.1994. Kimia Analitik Instrumen.semarang: IKIP Semarang Press.
- Nugrahaningtyas, Dwi Khoirina.2010. Efektivitas Katalis Cr/Zeolit Alam Pada Perengkahan Tir Batubara Menjadi Fraksi Bensin. Surabaya: UNS.
- Nurhayati.2011. Proses Elektrolisis Pada Prototife Kompor Air Dengan Pengaturan Arus Dan Temperatur. Surabaya: Politeknik Negri Surabaya.
- Syukri. S.1999. Kimia Dasar 3. Bandung:ITB Press.
Baca Juga: Laporan Praktikum Kimia Dasar 1
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Tetapan Gas serta Volume Molar Oksigen
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Massa Atom Relatif Magnesium (Mg)
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1)
Baca Juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Reaksi Asam Basa 1 - Laporan Praktikum Kimia Dasar
Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Kimia Dasar - Analisis Kuantitatif Asidimetri Dan Alkalimetri
Laporan Reaksi Redoksi Dan Sel Elektrokimia - Laporan Kimia Dasar 2
Itulah artikel mengenai "Laporan Reaksi Redoksi Dan Sel Elektrokimia - Laporan Kimia Dasar 2" semoga artikel ini bermanfaat.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Tetapan Gas serta Volume Molar Oksigen
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Massa Atom Relatif Magnesium (Mg)
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1)
Baca Juga : Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Reaksi Asam Basa 1 - Laporan Praktikum Kimia Dasar
Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Kimia Dasar - Analisis Kuantitatif Asidimetri Dan Alkalimetri
Laporan Reaksi Redoksi Dan Sel Elektrokimia - Laporan Kimia Dasar 2
Itulah artikel mengenai "Laporan Reaksi Redoksi Dan Sel Elektrokimia - Laporan Kimia Dasar 2" semoga artikel ini bermanfaat.
Jangan Lupa Follow buat tetap mendapatkan update artikel berikutnya.
Belum ada Komentar untuk "Laporan Reaksi Redoksi Serta Sel Elektrokimia - Laporan Kimia Dasar 2"
Posting Komentar