Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal berbagi artikel tentang "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Diode Semikonduktor". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah elektronika dasar 1. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin...

Jangan Lupa Di like serta di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.



ACARA V
DIODE SEMIKONDUKTOR


ABSTRAK   
sudah dilakukan praktikum tentang diode semikonduktor dengan tujuan buat mengetahui karakteristik rangkaian diode panjar maju serta diode panjar mundur serta menghitung nilai resistansi dari diode semikonduktor. Dioda ialah peralatan elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Metode yang digunakan ialah metode sederhana di laboratorium dengan mengubah nilai tegangan masukan dari 6 V hingga 0 V. Dilakukan dua kali percobaan yaitu karakteristik panjar maju serta mundur serta penetuan nilai resistansi. Ketika rangkaian diberi panjar maju, maka pada rangkaian bakal dialiri arus listrik karna tegangan pengahalang mengecil yang dibuktikan oleh lampu yang menyala terang yang terpasang pada rangkaian. Sedangkan ketika rangkaian diberi panjar mundur, maka enggak ada arus yang mengalir pada rangkaian karna besarnya tegangan penghalang, yang dibuktikan dengan lampu yang enggak menyala pada rangkaian. Untuk menentukan nilai resistansi, tegangan masukan serta tegangan keluaran perlu diketahui. Berdasarkan percobaan, nilai resistansi yang diperoleh berturut-turut sebesar 44 Ω, 37 Ω, 37 Ω, 28 Ω, 24 Ω, 21 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, serta 0 Ω.

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui karakteristik rangkaian diode panjar maju serta diode panjar mundur.
b.Menghitung nilai resistansi dari dioda semikonduktor.

2. Waktu Praktikum
Kamis, 12 November 2015

3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat- alat Praktikum
a. Power supply var. Max. 25V
b. Single lamp modul
c. Breadboard
d. Kabel multimeter
e. Kabel banana-banana
f. Kabel banana-aligator
g. Multimeter

2. Bahan- bahan Praktikum
a. Resistor 220Ω/2 watt
b. Dioda 1N4148


C. LANDASAN TEORI
        Dioda adalah salah satu komponen elektronika yang termasuk komponen aktif yang terbentuk dari sambungan dua jenis semikonduktor tipe p serta tipe n, sisi p disebut anoda serta sisi n disebut katoda. Sisi anoda berbentuk segitiga atau kepala panah yang menunjukkan arus listrik, sementara sisi katoda digambarkan sebagai tembok penghalang, seperti gambar di bawah ini:

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor
Diode Semikonduktor
Dari simbol ini didapat prilaku diode. Bila kutub positif baterai di sambungkan ke bagian anoda serta kutub negatif disambungkan ke bagian katoda, maka arus bakal mengalir pada arah yang ditunjukkan oleh kepala anak panah. Namun, bila sambungan kutub-kutubnya dibalik, arus enggak bakal mengalir. Ini ialah kondisi dioda ideal. Adanya arus panjar belakang maupun bocor diabaikan (Woolard, 2006: 49).

      Apabila semikonduktor jenis n disambung dengan jenis p, maka sambungan ini disebut diode sambungan (junction diode) seperti yang ditunjuk pada gambar di bawah ini:

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor
Diode Semikonduktor
Tampak dalam gambar adanya perbedaan konsentrasi antara elektron bebas dengan lubang mengakibatkan terjadinya difusi elektron dari semikonduktor jenis n ke jenis p serta difusi dari semikonduktor jenis p ke jenis n. Di sekitar sambungan, elektron serta lubang bakal saling menetralkan sehingga keduanya sirna (disebut rekombinasi). Dalam rekombinasi ini, energi elektron berubah menjadi getaran kristal atau jenis bahan tertentu menjadi cahaya (LED = light emitting diode) (Wahyudi, 2012: 68).

Bias mundur ialah pemberian tegangan negatif baterai ke terminal anoda (A) serta tegangan positif ke terminal katoda (K) dari suatu dioda. Dengan kata lain, tegangan anoda katoda (VA-K < 0). Gambar di bawah ini menunjukkan dioda diberi bias mundur.

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor


Apabila tegangan positif baterai dihubungkan ke terminal anoda (A) serta negatifnya ke terminal katoda (K), maka dioda disebut mendapatkan bias maju (forward bias). Dengan demikian (VA-K > 0). Gambar di bawah ini menunjukkan dioda diberi bias maju (Surjono, 2007: 13).

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Diperiksa diode yang bakal digunakan. Ditentukan elektroda anoda serta katodanya.
2. Dibuat  rangkaian seperti di bawah ini. Diamati apa yang terjadi.
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor

3. Diubah polaritas diode. Diamati apa yang terjadi.
4. Dibuat kesimpulan dari hasil 2 serta 3.
5. Dibuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor

6. Diatur tegangan input dc sebesar 6V. Diukur tegangan pada diode menggunakan multimeter dc.

E. HASIL PENGAMATAN
  
Terlampir.

F. ANALISIS DATA
 
  Terlampir.

Download Hasil Pengamatan serta Analisis data Melalui Link dibawah ini.

Copy Link Download.


G. PEMBAHASAN
Praktikum ini membahas tentang diode semikonduktor dengan tujuan mengetahui karakteristik rangkaian dioda panjar maju serta panjar mundur serta menghitung nilai resistansi dari dioda semikonduktor. Dioda ialah sebuah peralatan elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Dioda memegang peranan penting dalam elektronika, diantaranya menghasilkan tegangan searah dari  dari tegangan bolak balik, buat membentuk mermacam gelombang, serta buat mengatur tegangan searah agar enggak berubah. Bentuk dioda yang lazim digunakan terdiri dari dioda semikondutor jenis p yang dibuat tersambung dengan semikonduktor jenis n atau bisa disebut dioda sambung.

Praktikum ini menggunakan dua jenis percobaan. Percobaan pertama yaitu mengetahui karakteristik rangkaian diode panjar maju serta panjar mundur. Pada percobaan ini dilakukan pengulangan sebanyak dua kali dengan mengubah polaritas dioda. Ketika diode diberi panjar maju, artinya diode jenis p diberi potensia (+) serta jenis n diberi potensial (-), akhirnya potensial penghalang pada jenis p menjadi lebih rendah sehingga lubang menjadi lebih gampang buat melewatinya serta potensial penghalang pada jenis n menjadi lebih tinggi sehingga lubang sulit kembali ke n (-). Dengan demikian, arus lebih gampang melewati rangkaian. Berdasarkan hasil praktikum, ketika rangkaian diberi panjar maju dengan tegangan 6 V lampu yang terpasang pada rangkaian menyala. Persoalan ini membuktikan apabila ada arus yang mengalir pada rangkaian sehingga lampu menyala. Saat rangkaian diberi panjar mundur, potensial tegangan penghalang menjadi tinggi sehingga arus menjadi sulit buat melewati rangkaian, sehingga lampu enggak menyala. Persoalan ini membuktikan apabila enggak ada arus yang mengalir pada rangkaian atau dapat dikatakan apabila arus yang mengalir berbalik arah (-) atau bernilai negatif. Dari hasil yang didapatkan, mengungkapkan apabila praktikum ini berhasil atau sesuai dengan teori.

Pada percobaan kedua yaitu mengukur tegangan keluaran pada rangkaian, dengan begitu resistansi dari deode semikonduktor dapat dihitung. Pada percobaan ini digunakan dioda yang dipanjar maju dengan diberikan resistor sebesar 220 Ω, serta tegangan masukan yang berbeda-beda, mulai dari 6 V hingga 0 V. Berdasarkan hasil praktikum didapat tegangan keluaran yang makin turun dari 1V; 0,8V; 0,7V; 0,5V; 0,4V; 0,3V; 0,3V; 0,25V; 0,2V; 0,15 V; 0,1 V; 0,05 V; serta 0 V. Dengan demikian diperoleh nilai resistansi berturut- turut sebesar 44 Ω, 37 Ω, 37 Ω, 28 Ω, 24 Ω, 21 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, serta 0 Ω. Berdasarkan hasil perhitungan maupun analisis data, dapat dikatakan apabila makin rendah tegangan masukan maka makin rendah pula tegangan keluarannya. Terdapat persentase error sebesar 39,7 %.


H. PENUTUP
1. Kesimpulan
 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan apabila :
a. Apabila pada rangkaian diberi panjar maju, maka pada rangkaian bakal dialiri arus karna tegangan penghalang mengecil yang dibuktikan dengan menyalanya lampu yang terpasang pada rangkaian. Begitupun sebaliknya, apabila pada rnagkaian diberi panjar mundur, maka enggak ada arus yang mengalir pada rangkaian karna makin besarnya tegangan penghalang serta dibuktikan oleh lampu yang mati pada rangkaian.

b. Untuk menentukan nilai resistansi, tegangan masukan serta tegangan keluaran perlu diketahui. Berdasarkan percobaan, nilai resistansi yang diperoleh berturut- turut sebesar 44 Ω, 37 Ω, 37 Ω, 28 Ω, 24 Ω, 21 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, 24 Ω, serta 0 Ω.

2. Saran
a. Diharapkan kepada praktikan buat teliti dalam membaca skala yang ditunjuk pada power supply maupun multimeter.
b. Diharapkan agar praktikan melakukan kerjasama team  yang baik agar praktikum berjalan dengan optimal.


DAFTAR PUSTAKA
Surjono, Herman. 2007. Elektronika: Teori serta penerapan.  Jember: Cerdas Ulet Kreatif.
Wahyudi. 1207. Elektronika Dasar I.  Mataram: FKIP Press.
Woolard, Harry. 2006. Elektronika Praktis. Jakarta: Erlangga.

Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Diode Semikonduktor.
Diode Semikonduktor.
laporan elektronika dasar 1.
laporan Diode Semikonduktor.
landasan teori Diode Semikonduktor.
ACARA II - Diode Semikonduktor

Untuk Lebih Jelasnya dapat teman teman download file pdfnya melalui link berikut :

Copy Link (Tanpa Tanda Petik).

"Download Disini"

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2 - Diode Semikonduktor"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel