Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal coba berbagi artikel tentang "Termokimia". Artikel kali ini mebahas salah satu judul praktikum dari kimia dasar 1. semoga artikel yang saya berikan ini dapat bemanfaat bagi kita teman teman yang lagi kebingungan mencari landasan teori tentang laporannya. saya pernah mengalami hal itu, maka dari itu saya memberikan artikel ini kepada teman teman secara gratis.

 kali ini saya bakal coba berbagi artikel  tentang  Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017

ACARA III
TERMOKIMIA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Untuk mempelajari perubahan energi pada reaksi kimia.
b. Untuk mengukur perubahan kalor dengan percobaan sederhana.

2. Waktu Praktikum
Jumat, 31 Oktober 2014

3. Tempat Praktikum
Laboratorium Kimia Dasar, lantai III, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Termodinamika adalah ilmu opersional, yang berhubungan dengan sifat-sifat makroskopik yang pada dasany dapat diukur. Tujuan ilmu ini ialah memprediksi jenis-jenis proses kimia serta fisika yang barangkali serta dalam kondisi yang bagaimana, serta menghitung secara kuantitatif sifat-sifat keadaan kesetimbangan yang timbul pada saat suatu proses berlangsung. Panas serta usaha, adalah bentuk perpindahan energi kedalam(diserap) atau keluar(dilepas) dari sistem, mereka dapat dibayangkan sebagai energi dalam keadaan singgah. kalau perubahan energi disebabkan oleh kontak mekanik sistem dengan lingkungannya, maka kerja dilakukan, jika perubahan itu disebabkan oleh kontak kalor, maka kalor dipindahkan. Dalam banyak proses kalor serta usaha keduanya dapat masuk ataupun keluar dari sistem, serta perpindahan energi dalam sistem ialah jumlah dari kedua kontribusi itu. Pernyataan ini disebut hukum pertama termodinamika. Suatu sistem enggak dapat dibayangkan mengandung kerja atau kalor, sebab kerja serta kalor keduanya mengacu bukan pada keadaan sistem, namun pada proses yang merubah satu keadaan kekeadaan lainnya (Oxtoby, 2001 : 197).

Hukum kekekalan energi yang menjelaskan kalau energi itu kekal artinya energi awal sama denagn energi akhir. dimana energi enggak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Enegi cuma dapat diubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Hukum kekekalan energi ini bakal mengawasi apa yang terjadi dengan energi pada saat terjadi proses kimia serta fisik. Atom, molekul, maupun ion ialah benda-benda seperti juga beban lonceng atau magnet. Oleh karna itu, benda-benda tersebut juga memiliki bentuk energi yang sama, yaitu energi kinetic serta energi potensial. Salah satu bentuk energi yang lazim dijumpai ialah energi kalor. Apabila sesuatu yang panas kita tempatkan disebelah benda yang dingin, kalor bakal mengalir dari benda yang panas kebenda yang dingin. Kalor adalah energi kinetic, energi kinetic dari suatu atom serta molekul. Hampir semua reaksi kimia selalu ada energi yang diambil serta dikeluarkan (Brady, 2008 : 267).

Ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia disebut termokimia. Untuk menganalisis perubahan energi pada suatu reaksi kimia pertama-tama kita perlu mendefinisikan sistem, atau bagian tertentu dari alam yang menjadi perhatian kita. Sistem biasanya mencakup zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia serta fisika. Sisa alam yang berada diluar sistem disebut lingkungan. Setiap proses yang melepaskan kalor yaitu perpindahan energi termal kelingkungan disebut proses eksotermik. Proses endotermik dimana kalor disalurkan kesistem oleh lingkungan (Chang, 2003 : 161).

Kalor reaksi ialah kuantitas kalor yang dipertukarkan antara sistem dengan lingkungannya, jika reaksi kimia berlangsung dalam sistem pada suhu konstan. kalau suatu reaksi terjadi dalam sistem terisolasi, artinya enggak terjadi pertukaran materi atau energi dengan sekelilingnya, maka reaksi itu menghasilkan perubahan energi termal sistem. Kalor reaksi ditentukan lewat percobaan dalam suatu calorimeter, yaitu peranti buat mengukur kuantitas kalor. Kita campurkan reaktan kedalam cangkir stirofom serta mengukur perubahan suhu. Stirofom ialah insulator kalor yang baiksehingga sangat sedikit terjadi transfer kalor antara cangkir serta udara sekeliling. Namun secara fisik calorimeter enggak dikembalikan ke kondisi awalnya. Kita cuma mengambil kalor reaksi sebagai negatif dari kuantitas kalor yang menghasilkan perubahan suhu dalam kalorimeter. Artinya, kita gunakan persamaan q_reaksi= q_kalorim (Petrucci, 2008 : 230).

Panas reaksi adalah selisih antara kandungan panas hasil serta kandungan panas reaktan
    dH = H(produk ) - H(reaktan)

Huruf latin delta (?) dipakai sebagai simbol perubahan. Para pakar kimia memakain istilah entalpi buat kandungan panas suatu zat atau panas suatu reaksi, maka H dalam persamaaan sebelumnya berarti entalpi. Pernyataan tersebut menjelaskan kalau perubahan dalam entalpi selama reaksi sama dengan entalpi produk dikurangi entalpi reaktan. Entalpi dapat bernilai positif atau negatif. Senyawa-senyawa yang melepaskan panas saat dibentuk dari unsure-unsurnya memiliki entalpi negatif serta zat-zat yang memerlukan panas buat proses pembentukannya memiliki entalpi positif (Nathan, 2004:135).

Proses reaksi itu sendiri enggak tampak, artinya dianggap sebagai semacam kotak hitam. Dalam konsep kotak hitam reaksi, sebagai masukan ialah sejumlah pereaksi masing-masing dalam keadaaan murni saat dimasukkan kedalam kotak. Setelah menjalani reaksi, yang rincinya enggak dimasalahkan dalam termodinamika, kotak memberikan luaran berupa hasil-hasil reaksi yang masing-masing juga dalam keadaan murni. Perubahan entalpi, yang sering disebut pula sebagai kalor reaksi, ialah selisih antara entalpi yang masuk serta yang keluar dari kotak. Bila kalor reaksi positif reaksi disebut sebagai endoterm, sedangkan bila negatif disebut sebagai eksoterm (Imam, 2006:51).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat – Alat Praktikum
a. Buret 50 ml
b. Corong 60 mm
c. Kalorimeter
d. Termometer
e. Gelas arloji
f. Gelas ukur 100 ml
g. Gelas ukur 250 ml
h. Gelas ukur 50 ml
i. Hot plate
j. Lap
k. Pipet tetes
l. Sendok
m. Statif
n. Stopwatch
o. Timbangan analitis
p. Tissue

2. Bahan - Bahan Praktikum
a. Aquades ( H2O (l) )
b. Etanol ( C2H5OH (l) ) 96%
c. Larutan CuSO4 (aq) ( Tembaga (II) sulfat ) 1 M
d. Padatan Zn (s) ( seng )
e. Larutan HCl (aq) ( Asam klorida ) 2 M
f. Larutan NaOH (aq) ( Natrium hidroksida ) 2,05 M

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
a. Dimasukkan 40 ml aquades kedalam kalorimeter dengan gelas ukur serta dicatat suhunya.
b. Dipanaskan 40 ml aquades dalam gelas kimia   20 derajat diatas suhu kamar, catat suhunya.
c. Dicampurkan aquades yaang telah dicampurkan ke dalam kaalorimeter, dikocok serta diamati suhunya selama  10 menit dengan selang waktu  1 menit setelah pencampuraan.

2. Penentuan Kalor Reaksi Zn (s)  +  CuSO4 (aq)
a. Dimasukkkan 20 ml larutan CuSO4 satu M ke dalam alorimeter.
b. Dicatat suhu selama  2 menit dengan selnag waktu ½ menit.
c. ditimbanng dengan teliti 3 - 3,10 gram butirann 2n.
d.    .Dimasukkan butiran 2n ke dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit.

3. Penentuan Kalor Pelarutan Etanol 96% Dalam Air
a. Dimasukkan 18 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
b. Diukur suhu aquades dalam  kalorimeter selama 2 menit dengan selanng waktu 1 menit..
c. Dimasukkan 50 ml etanol ke dalam buret serta ukur suhunya lalu diambil 29 ml etanol dari buret dengan gelas kimia, secepatnya dicampurkan ke kalorimeter.
d. Camputran dalam kalorimeter dikocok serta dicatat suhunya selama 4 menit dengan selang wakttu ½ menit.
e. Diulangi percobaan  buat campuran aquades serta etanol denngan pernbanndingan volume berturut - turut .

4. Penentuan Kalor Penetralan HCl serta NaOH
a. Dimasukkan 20 ml HCl 2 M kedalam kalorimeter, dicatat suhunya.
b. Diukur 20 ml NaOH 2,05 M, dicatat suhunya (diatur sedemikian rupa agar suhunya sama dengan HCl).
c. NaOH secepatnya dicampur kedalam kaorimeter, suhu campuran dicatat selama 5 menit dengan selang waktu ½ menit.

E. HASIL PENGAMATAN
Terlampuir.

F. ANALISIS DATA
Terlampir.

Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download lewat Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia.

G. PEMBAHASAN
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari lingkungan antara reaksi kimia dengan reaksi kalor atau termodinamika dapat didefinisikan ilmu yang mempelajari perubahan energi kalor pada setiap reaksi kimia. Termokimia adalah penerapan hukum pertama termodinamika yang membahas kalor reaksi yang menyertainya. Tujuan pada praktikum ini ialah buat mempelajari perubahan energi pada reaksi kimia serta buat mengukur perubahan kalor dengan percobaan yang sederhana. Prinsip kerja kalorimeter ialah mengikuti azas black. Kalorimeter adalah sistem yang terisolasi yakni sistem yang enggak barangkali terjadinya perpindahan energi dari sistem ke lingkungan. Kalorimeter yang sederhana terdiri atas logam serta dinding penyekat yang berupa plastik atau isolator, kalorimeter dapat mempertahankan kalor pelarutan. Proses mempertahankan kalor itu dilakukan kalorimeter buat menyerap kalor tersebut. Macam kalor reaksi yakni kalor pembentukan yaitu kalor yang dibutuhkan buat pembentukan 1 molsenyawa dari unsur-unsurnya. Kalor pembakaran yakni kalor yang diperlakukan buat membakar 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya. Kalor penetralan yakni kalor yang dibutuhkan buat 1 mol H2O dari reaksi asam basa. Dan yang terakhir ialah kalor pelarutan yakni kalor yang dibutuhkan buat melarutkan 1 mol zat padatmenjadi larutan.

Pada percobaan pertama ialah penentuan tetapan kalorimeter. Pada percobaan ini bakal ditentukan oleh nilai tetapan kalorimeter yang bakal ditentuka dalam percobaan-percobaan selanjutnya buat menentukan nilai penetapan buat tetapan kalorimeter, perlu didapatkan nilai yang diserap kalorimeter. Untuk menetapkan serta dapatkan komponen – komponen penentutetapan kalorimeter. Dilakukan pencampuran air yang berbeda suhunya yaitu air yang bersuhu 30?C serta 45?C. Sesuai dengan teori yang Telah dikenal sebelumnya suhu air panas bakal dilepaskan serta diterima oleh air yang suhunya rendah. Sehingga diperoleh suhu rata-rata campuran ialah 314,6 K. Air yang suhunya rendah bakal mengalami kenaikan sebesar 11,6 K dain air yang suhunya lebih tinggi, suhunya turun menjadi 3,04 K. Perbedaan penurunan serta kenaikan suhu dipengaruhi berdasarkan perhitungan yang diperoleh kalor q3 sebanyak 1.377,6 J. Pada percobaan ini digunakanair karna komposis kalor dari air lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain serta karna air adlah pelarut yang baik.
Pada percobaan kedua yakni penentuan kalor reaks i Zn + CuSO4. Pada percobaan ini terjadi kalor pelarutanyakni pelarutan zat padat Zn buat menjadi larutan. Kalor pelarutan adalah penentuan perubahan energi yang terjadi pada penguraian zat padat menjadi larutan. Penentuan kalor ini didapatkan energi yang dihasilkan atau diserap oleh suatu reaksi. Pada percobaan ini terjadi perubahan suhu yang menandakan kalau reaksi Zn + CuSO4 adalah reaksi eksotermik, pada pencampuran ini tabung kalorimeter menjadi terasa panas serta larutan CuSO4 yang berwarna biru berubah menjadi berwarna hitam serta keruh, dikarenakan zat Zn yang terurai manjadi partikel – partikel kecil yang terdapat endapan Cu (s) karna reaksi ini termasuk reaksi redoks (penurunan serta kenaikan bolangan oksidasi).

Pada percobaan saat yakni menentukan kalor pelarutan atanol serta air. Kalor pelarutan adalah energi perubahan yang terjadi karna suatu zat dilarutkan dalam suatu volume pelarut. Percobaan ini dilakukan sebanyak 6 kali dimana volume antara etanol serta air berbeda-beda. Entalpi bakal terus meningkat dikarenakan berkurangnya kuantitas etanol serta bertambahnya kuantitas air, suhu air larutan kian mengecil. Perubahan suhu akhir bakal menurunkan akibat volume air lebih besar dari zat yang terlarut. Besarnya kalor reaksi ditentukan oleh konsentrasi akhir larutan. Tujuan dari pengukuran suhu ialah mengetahui perubahan kalor yang terjadi pada kalorimeter. Percobaan dilakukan secara berulang kali agar hasil yang didapatkan lebih akurat pada saat membandingkan.
Percobaan keempat yakni menentukan kalor penetralan HCl serta NaOH. HCl ialah asam kuar serta NaOH ialah basa kuat. Sehingga saat kedua senyawa tersebut bereaksi bakal terjadi reaksi penetralan, reaksi ini adalah reaksi endoterm yakni pembentukan, ini dapat dilihat dari pengukuran suhu. Penetalan ini terjadi jika kalor yang diserap suatu larutan sama dengan reaksi yang diterima. Reaksi ini menghasilkan

Perubahan entalpi sama dengan perubahan energi dalam. Perubahan energi bisa terjadi pada sistem maupun lingkungan. Sistem dapat berupa gas, uap air serta uap dalam kontak dengan cairan. Pada percobaan ke-4 yang menjadi sistem adalah  HCl serta NaOH serta yang menjadi lingkungan adalah  air serta sebagai medium pelarut kedua zat tersebut. Pada terksi tersebut suhu larutan meningkat dari suhu awal, hal ini terjadi karna pada saat reaksi terjadi pelepasan kalor. Kalor yang diserap oleh sistem reaksi diserap oleh lingkungan pelarut serta material lain.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan     kalau :
a. Perubahan energi dalam kimia ada dua yaitu endoterm serta eksoterm. Reaksi endoterm terjadi jika penyerapan energi dari lingkungan ke sistem serta nilai ?H yang dihasilkan positif, sedangkan reaksi eksoterm ialah pelepasan anaergi dari sistem ke lingkungan serta nilai ?H negatif.
b. Mengukur perubahan kalor dengan percobaan sederhana menggunakan kalorimeter. Dimana kalor yang diserap oleh kalorimeter adalah selisih kalor yang diberikan oleh larutan yang berada didalamnya.


DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 2008. Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga.
Chang, R. 2003. Kimia Dasar Prinsip-prinsip inti. Jakarta : Erlangga.
Imam, Rahayu S. 2006. Termodinamika. Bandung : Penerbit ITB.
Nathan, Harold. 2004. Cliffs QuickReview Kimia. Bandung : Pakar Raya.
Oxtoby, D.W. 2001. Prinsip-pronsip Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, R.H. 2008. Kimia Daras Prinsip-prinsip serta Aplikasi Modern. Jakarta :
Erlangga.

Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia
Termokimia.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1.
laporan Termokimia.
landasan teori Termokimia.
Termokimia.

Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download lewat Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia.

Itulah artikel tentang  "Pemisahan serta Pemurnian" Semoga artikel ini dapat memberika manfaat begi teman teman pembaca, amin. saya cuma berniat buat berbagi kepada teman teman. Untuk itu mohon berikan komentar serta sarannya tentang artikel ini. Terimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel