Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal coba berbagi artikel tentang "Reaksi-Reaksi Kimia". Artikel kali ini mebahas salah satu judul praktikum dari kimia dasar 1. semoga artikel yang saya berikan ini dapat bemanfaat bagi kita teman teman yang lagi kebingungan mencari landasan teori tentang laporannya. saya pernah mengalami hal itu, maka dari itu saya memberikan artikel ini kepada teman teman secara gratis.
 kali ini saya bakal coba berbagi artikel  tentang  Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017


ACARA II
REAKSI-REAKSI KIMIA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Untuk mengenal mermacam reaksi kimia.
b. Untuk menentukan stoikiometri reaksi.

2. Waktu Praktikum
Jumat, 17 Oktober 2014

3. Tempat Praktikum
Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Reaksi kimia yaitu proses yang mengonversi sekelompok zat, yang disebut reaktan, menjadi sekelompok zat baru, yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reksi kimia yaitu proses yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus, enggak ada yang terjadi saat sejumlah zat dicampur, masing-masing mempertahankan komposisi serta sifat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita dapat berkata apabila suatu reaksi kimia telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis yang perlu ditunjukkan dengan perubahan warna,  pembuatan padatan atau endapan, evolusi gas, serta penyerapan kalor. Bukti kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi buat mengidentifikasi semua zat yang ada. Lebih lagi, analisis kimia dapat menyatakan apabila reaksi kimia telah terjadi meskipun enggak ada gejala fisis (Petrucci, 2008 : 108).

Dalam reaksi oksidasi reduksi atau redoks, elektron berpindah diantara spesies-spesias yang bereaksi sewaktu mereka berkombinasi membentuk produk. Pertukaran ini sebagai perubahan bilangan oksidasi reaktan. Semula, istilah oksidasi cuma merujuk kepada reaksi dengan oksigen. Sekarang istilah ini digunakan buat menjelaskan setiap proses yang bilangan iksidasi spesiesnya meningkat, meskipun oksigen enggak terlibat. (Oxtoby, 2001 : 163).

Pada reaksi redoks, hilangnya elektron dari suatu zat tersebut disebut oksidasi, sedangkan penambahan elektron suatu zat lain disebut reduksi. Karena transfer elektron memerlukan penyumbang serta penerima elektron, oksidasi serta reduksi selalu terjadi secara bersama-sama (Campbell, 2008 : 176).

Suatu reaksi dalam larutan enggak selalu dilihat dengan terbentuk endapan. Dalam beberapa reaksi terbentuk gas, kadang-kadang yang terjadi cuma perubahan warna serta bahkan ada yang kelihatannya enggak terjadi perubahan sama sekali. Persoalan ini karna semua reaktan serta hasil reaksi dalam air enggak berwarna (Brady, 1994 : 118).

C. ALAT DAN BAHAN
 kali ini saya bakal coba berbagi artikel  tentang  Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017


D. PROSEDUR PENELITIAN
1. Reaksi Kimia
a. Ke dalam dua tabung reaksi, dimasukkan  masing-masing 10 tetes larutan HCL 0,05 M serta dengan tepat CH3COOH 0,05 M. Ditambahkan masing-masing 3 tetes larutan indikator. Diamati warna larutan tersebut.
b. Ke dalam dua tabung reaksi dimasukkan larutan NaOH 0,05 M masing-masing 10 tetes. Ditambahkan pada keduanya 3 tetes larutan indikator.
c. Dicampurkan kedua asam (tabung a) dengan basa (tabung b) Diamati perubahan warna yang terjadi.
d. Dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi masing-masing 10 tetes larutan kalium kromat K2CrO4 0,1 e. Ke dalam tabung pertama ditambahkan larutan HCl 1 M,dikocok serta diamati. Ke dalam tabung lainnya ditambahkan larutan NaOH 1M, disimpan larutan serta dibandingkan dengan percobaan e.
f. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 10 tetes larutan K2Cr2O7 0,1 M. Diperlakukan ssperi percobaan di atas. dibandingkan larutan d serta e.
g. Dimasukkan 10 tetes larutan Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan tetes demi tetes larutan  NaOH 1 M, diperhatikan apa yang terjadi.
h. Dimasukkan 10 tetes larutan Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 5 tetes NH4OH 1 M. ditambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M serta diamati. Dibanding dengan percobaan f.

2. Variasi Kontinu
a. Stoikiometri Sistem CuSO4 – NaOH
b. Digunakan  larutan CuSO4 1 M serta NaOH 2 M.
c. Dimasukkan 15 mL NaOH ke dalam gelas kimia serta dicatat suhunya.
d. Sementara diaduk, ditambahkan 5 mL larutan CuSO4 yang dikenal suhu awalnya, dukur tempertur campurannya (diusahakan suhu awal CuSO4 sama dengan NaOH di dalam gelas kimia).
e. Diulangi percobaan dengan menggunakan 10 mL NaOH serta 10 mL CuSO4, 5 mL NaOH serta 15 mL CuSO4.
f. Sebaiknya data hasil percobaan disusun dalam bentuk tabel.

3. Stoikiometri Asam – Basa
a. Ke dalam 5 tabung reaksi dimasukkan berturut-turut 1, 2, 3, 4, 5 mL larutan NaOH
b. M serta ke 5 tabung reaksi yang lain dimasukkan berturut-turut 1, 2, 3, 4, 5  mL larutan HCl 1 M.
c. Diukur suhu awal dari masing-masing larutan serta diambil rata-ratanya.
d. Dicampurkan 1 mL NaOH dengan 5 mL HCl, 2 mL NaOH dengan 4 mL HCl, 3 mL NaOH dengan 3 mL HCl, 4 mL NaOH dengan 2 mL HCl, serta 5 mL NaOH dengan 1 mL.
e. Dialurkan harga dt (sumbu y) terhadap volume asam basa (sumbu x) serta ditentukan stoikiometri dari larutan tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN
Terlampir.

F. ANALISIS DATA
Terlampir.


Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download lewat Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian.

G. PEMBAHASAN
Tujuan praktikum reaksi-reaksi kimia yaitu buat mengenal mermacam reaksi kimia serta buat menentukan stoikiometri reaksi. Reaksi kimia yaitu proses perubahan kimia antara zat-zat preaksi atau reaktan yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi atau produk. Pada dasarnya ada mermacam jenisnya reaksi kimia, Dimana reaksi kimia ini dapat di-kelompokan berdasarkan bagaimana struktur atau cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis reaksi kimia yaitu reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru serta panas, reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan atau cuma menimbulkan pendar. Reaksi kombinasi atau reaksi redoks yang adalah unsur bebas, reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang didalamnya terdapat serah terima elektron. Reaksi penguraian adalah reaksi kimia yang apabila senyawa tunggal bereaksi membentuk dua atau lebih zat. Reaksi penggatian tunggal adalah reaksi yang terjadi apabila seluruh unsur menggantikan kedudukan unsur lain. Reaksi penggantian ganda adalah reaksi yang terjadi apabila dua unsur saling berganti ion. Terakhir yaitu reaksi metatesis yang terdiri dari reaksi pengendapan yang adalah proses reaksi yang membentuk endapan, reaksi netralisasi adalah reaksi antara asam serta basa, serta reaksi pembentukan gas yang adalah reaksi kimia yang reaksinya dihasilkan gas. Untuk mengetahui terjadinya reaksi kimia dari suatu proses kimia dapat dilihat dari beberapa tanda, seperti pembentukan endapan, pembentukan gas, perubahan warna serta perubahan suhu. Variasi kontinu yaitu suatu cara yang digunakan buat menentukan stoikiometri reaksi dengan mengamati sederetan reaksi yang kuantitas molar preaksinya di ubah-ubah serta bervariasi, bakal tetapi kuantitas molar totalnya sama.

Percobaan pertama, HCL 0,05M serta CH3COOH 0,05 M. Warna awal kedua larutan tersebut yaitu bening, tetapi setelah di tetesi indikator PP pada masing masing larutan warnanya berubah menjadi putih keruh. Dimana trayek pH indikator PP yaitu 8,3-10. indikator PP berfungsi buat menunjukan suatu zat bersifat asam atau basa. Pada percobaan pertama indikator PP enggak merubah warna karna HCL serta CH3COOH adalah larutan asam, pada lingkungan asam larutan fenolftalein.

Percobaan kedua, larutan NaOH 0,05 M di tetesi dengan indikator PP. Warna awal larutan NaOH yaitu bening serta setelah di tetesi indikator PP warnannya berubah menjadi merah tua. Ini menunjukan apabila NaOH bersifat basa karna pada lingkungan basa, indikator PP bakal berubah menjadi warna merah. Perubahan warna ini disebabkan oleh resonasi isomer elektron. Setiap indikator asam basa adalah ion yang mempunyai tetepan ionisasi yang berbeda-beda. Ion ini mempunyai sistem yang terkonjugasi yang dapat menyerap warna tertentu serta meneruskan gelombang warna lainnya. Gelombang yang diserap yaitu bagian dari spektrum warna, sehingga ion tersebut bakal terlihat berwarna.

Percobaan ketiga, mencampurkan HCL dengan NaOH serta CH3COOH dengan NaOH. Pada percobaan yang telah dilakukan, setelah HCL di campurkan dengan NaOH warna larutannnya tetap merah tua. Namun seharusnya campuran tersebut berubah menjadi bening, karna HCL bersifat asam kuat serta NaOH bersifat basa kuat. Ketika asam kuat bertemu dengan basa kuat maka larutan yang terbentuk bersifat netral serta enggak berwarna. Kesalahan hasil pada percobaan ini dimungkinkan karna penetesan yang enggak seimbang antara HCL serta NaOH yang disebabkan penetesan dilakukan oleh praktikan yang berbeda sehingga bisa menyebabkan volume tetesan larutan yang keluar berbeda serta volume total HCL serta NaOH pun bakal berbeda, yang mengakibatkan larutan enggak bereaksi sebagaimana seharusnya. Pada larutan kedua CH3COOH di campurkan dengan NaOH warna larutan tetep merah tua karna CH3COOH bersifat asam lemah serta NaOH bersifat basa kuat. Ketika asam lemah bertemu dengan basa kuat maka hasil campuran larutan tersebut bersifat basa. Hubungan reaksi kimia asam basa dengan reaksi hidrolisis yaitu reaksi penguraian garam oleh air. Ada dua jenis reaksi hidrolisis yaitu, hidrolisis sempurna serta hidrolisis parsial. Hidrolisis sempurna terjadi jika garamnya berasal dari asam lemah serta basa lemah. Hidrolisis parsial terjadi jika garamnya berasal dari asam lemah serta basa kuat atau sebaliknya serta pada hidrolisis parsial cuma salah satu ion yang mengalami hidrolisis. Yang lainnya tidak. Seperti pada percobaan yang telah diakukan dengan reaksi  sebagai berikut

CH3COOH(aq)+ NaOH(aq) -> CH3COONa(aq)+ H2O(s)

Natrium asetat (CH3COONa(aq)) terdiri dari kation Na+ serta anion CH3COO –. Ion Na+ ini berasal dari basa-kuat(NaOH), sehingga enggak dapat bereaksi dengan air. Ion CH3COO – adalah basa kanjugasi dari asam lemah CH3COOH, sehingga bereaksi dengan air atau mengalami hidrolisis. Jadi  CH3COONa terhidrolisis sebagian (parsial). Garam yang berasal dari asam kuat serta basa kuat ini enggak mengalami proses hidrolisis. Dengan demikian, larutannya bersifat-netral.

Percobaan keempat serta kelima, warna awal larutan K2CrO4 adlah jingga sama dengan warna K2CrO7. Pada percobaan keempat warna larutan K2CrO4 setelah ditambahkan HCl yaitu jingga serta K2CrO4 setelah ditetesi NaOH warnanya berubah menjadi coklat. Namun hasil percobaan enggak sesuai dengan yang seharusnya. K2CrO4 setelah ditetesi NaOH seharusnya berwarna kuning atau lebih muda dari sebelumnya. Kesalahan pada percobaan ini dimungkinkan karna kesalahan jumlah tetesan NaOH yang diberikan atau volume tetesan yang berbeda. Pada percobaan kelima larutan K2CrO7 setelah ditambahkan dengan HCl warnanya menjadi kuning keemasan serta warna K2CrO7 setelah ditambahkan NaOH yaitu bening kekuningan. Hubungannya dengan reaksi redoks, karna reaksi redoks adalah reaksi yang menyertakan oksidasi serta reduksi. Konsep reaksi oksidasi yaitu reaksi peningkatan oksigen, reaksi pelepasan elektron serta reaksi peningkatan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi adalah kebalikannya, yaitu pelepasan oksigen, penangkapan elektron serta reaksi penurunan bilangan oksidasi. Reaksi kesetimbangan yaitu reaksi bolak belakang yang menunjukkan reaktan bereaksi membentuk produk serta produk dapat bereaksi belakang membentuk reaktan.

Percobaan keenam serta ketujuh, warna awal larutan Al2(SO4)3 yaitu bening. Pada percobaan enam larutan Al2(SO4)3 ditambahkan dengan NaOH, setelah penambahan dengan 4 tetes NaOH warna larutan berubah menjadi putih keruh. Pada percobaan ketujuh Al2(SO4)3 ditambahkan 5 tetes NH4OH warnanya menjadibening keruh. Warna Al2(SO4)3 pada percobaan ketujuh bakal sama dengan percobaan 6 setelah ditambahkan 3 tetes NH4OH lagi sehingga totalnya menjadi 8 tetes NH4OH. Jumlah NH4OH yang diperlukan lebih banyak dari pada NaOH, itu karena  NaOH bersifat basa kuat sehingga cepat bereaksi sedangkan NH4OH bersifat basa lemah sehingga diperlukan lebih banyak buat bereaksi. Reaksi pengendapan yaitu reaksi pembentukan padatan dalam cairan. Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa melebihi kelarutan. Pada percobaan ini warna menjadi putih keruh, keruh pada larutan berupa padatan yang apabila didiamkan bakal mengendap pada dinding tabung reaksi. Larutan penyangga yaitu larutan yang digunakan buat mempertahankan PH tertentu agar enggak banyak berubah selama reaksi tersebut berlangsung walaupun ditambah sedikit asam atau basa. Pada percobaan ini Al2(SO4)3 bakal mempertahankan pHnya, jika ditambahkan terlalu banyak NaOH serta NH4OH maka bakal terbantuk endapan.

Variasi kontinu yaitu suatu cara yang digunakan buat menentukan stoikiometri reaksi. Stoikiometri adalah  ilmu yang mempelajari serta menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan serta produk dalam reaksi kimia. Pada percobaan ini mencampurkan larutan NaOH dengan CuSO4. Dari percobaan dapat dilihat  apabila 15 ml NaOH dengan 5 ml CuSO4 menghasilkan enggak terlalu banyak endapan serta campuran larutan berwarna biru. 10 ml NaOH detambahkan dengan 15 ml CuSO4 menghasilkan endapan yang sedikit serta campuran berwarna biru kehijauan. Pada grafik dapat dilihat hubungan mol dengan ?T. Perubahan suhu yang paling banyak yaitu 2,5 0C setelah itu menurun kembali. Perbandingan titik puncak antara NaOH da CuSO4 yaitu 20 mmol NaOH serta 10 mmol CuSO4, perbandingannya yaitu 2:1. Titik puncaknya sesuai dengan titik stoikiometrinya,yaitu sesuai dengan perbandingan pereaksi serta senyawa.

Aplikasi stoikiometri larutan yaitu asam basa. Warna awal HCl serta NaOH yaitu bening. Setelah dicampur warnanya tetap bening karna HCl serta NaOH adalah asam kuat serta basa kuat. ?T yang dihasilkan dari pencampuran 1 ml NaOH serta 5 ml HCl yaitu 0,50C, 2 ml NaOH serta 4 ml HCl yaitu 0,75 0C, 3 ml NaOH serta 3 ml HCl yaitu 3 0C, 4 ml NaOH serta 2 ml HCl adalah  2,50C, serta 5 ml NaOH serta 1 ml HCl yaitu 3,50C. Dari perconbaan diperoleh perbandingan titik puncak NaOH serta HCl yaitu 5 : 1. Ini enggak sesuai dengan teori yang seharusnya perbandingannya 1:1. Kesalahan bisa disebabkan karna kesalahan pengukuran suhu.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan apabila :
a. Reaksi kimia yaitu proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi. Jenis reaksi kimia yaitu reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen yang menghasilkan zat baru serta panas, reaksi redoks adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi, reaksi netralisasi adalah reaksi antara  asam serta basa kuat. Reaksi kimia biasa ditandai dengan adanya perubahan warna, terdapat endapan serta pearubahan suhu.
b. Stoikiometri yaitu ilmu yang mempelajari serta menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan serta produk dalam reaksi kimia. Dari hasil percobaan diperoleh stoikiometri CuSO4 serta NaOH dengan perbandingan titik puncak 5 : 1 , ini enggak sesuai dengan teori. Seharusnya perbandingan titik puncaknya 1 : 1, kesalahan terjadi karna kurangnya ketelitian pada pengukuran suhu.


DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1994. Kimia Universitas. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Oxtoby, D.W. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, R.H. 2008. Kimia Dasar Prinsip-prinsip serta Aplikasi Modern. Jakarta : Erlangga.


Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia
Reaksi-Reaksi Kimia.
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1.
laporan Reaksi-Reaksi Kimia.
landasan teori Reaksi-Reaksi Kimia.
Reaksi-Reaksi Kimia.

Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download lewat Link dibawah ini.
Download Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian.

Itulah artikel tentang  "Pemisahan serta Pemurnian" Semoga artikel ini dapat memberika manfaat begi teman teman pembaca, amin. saya cuma berniat buat berbagi kepada teman teman. Untuk itu mohon berikan komentar serta sarannya tentang artikel ini. Terimakasih.

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel