Laporan Praktikum Reaksi Asam Basa Ii - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2

Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - laporan ini bertujuan buat Untuk menentukan pH larutan dengan menggunakan pH meter. diharapkan artikel ini dapat membantu pembaca dalam melaksanakan praktikum kimia dasar 2 serta diperoleh hasil yang memuaskan.



Untuk menentukan pH larutan dengan menggunakan pH meter Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2

ACARA III

REAKSI ASAM BASA II



A.    PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1.    Tujuan Praktikum   
Untuk menentukan pH larutan dengan menggunakan pH meter.

2.    Waktu Praktikum
(hari, tanggal).

3.    Tempat Praktikum   
(....)


B. LANDASAN TEORI

Definisi Arrhenius mengenai asam serta basa yang terbatas pada pada penerapan dalam larutan dengan medium air. Definisi yang lebih luas, yang dikemukakan oleh kimiawan Denmar Johannes Bronsted pada tahun 1932, mengungkapkan asam sebagai donor proton serta basa sebagai akseptor proton. Zat-zat yang berperilaku menurut definisi ini disebut asam Bronsted (Bronsted acid) serta basa Bronsted (Bronsted base) (Chang, 2005: 96).

pH suatu larutan dapat ditentukan dengan kertas indikator universal, yang terjadi yakni perubahan warna yang berbeda buat setiap pH yang berbeda. Pengukuran pH yang lebih cepat dapat menggunakan pH meter. Alat ini tersusun atas sebuah voltmeter yang terhubung dengan dua buah elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan. Perbedaan potensial listrik yang lewat elektroda yakni sebanding dengan pH. Maka setelah skala pH dikalibrasikan, pH bakal dapat dibaca secara langsung. Penentuan pH dengan indikator enggak begitu karna membandingkan warna yang cukup sulit serta bersifat subyektif. Cara yang tepat perlu dengan alat yang disebut pH meter (Sukardjo, 2002: 48).

Penentuan pH larutan yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat ini berdasarkan elektrolit larutan asam serta basa, bagian utamanya yakni sebuah elektroda yang peka terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan yang bakal diukur pH-nya. kalau elektroda tersebut dicelupkan ke dalam larutan yang bakal diuji, pH meternya menunjukkan angka yang sesuai dengan pH larutan yang bakal diuji (Sutresno, 2004: 34).

Darah diambil dari vena jugularis dengan venoject yang berisi heparin serta diukur pH-nya. Cairan rumen diambil dari rumen serta ditampung dalam sebuah tabung kemudian diukur pH-nya. kalau elektroda dicelupkan kedalam tabung yang dihubungkan dengan pompa vacuum dna diukur pH-nya dengan pH meter (Joseph,2010).

Derajat keasaman (pH) yakni salah satu factor terpenting yang memepengaruhi proses koagulasi. Bila proses koagulasi dilakukan tidek pada rentan pH optimum, maka bakal mengakibatkan gagalnya proses pembentukan flok serta rendahnya kualitas air yang dihasilkan. Kisaran pH yang efektif buat koagulasi dengan kisaran pH 5,5-8,0 [2,3,4] Winarni,2009).


C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Alat-alat Praktikum
  • Gelas kimia 100 mL
  • Gelas kimia 250 mL
  • pH meter analitik
  • pH stick
  • titroline
2. Bahan-bahan Praktikum     :
  • Aquades
  • Larutan buffer pH 4
  • Larutan buffer pH 7
  • Larutan NaCl 0,5 %
  • Larutan NaCl 1 %
  • Larutan NaOH 0,5 M
  • Larutan NaOH 0,75 M


D. PROSEDUR KERJA

1. pH meter analitik
  • Ditekan tombol ON.
  • Dimasukkan elektroda ke dalam larutan buffer pH > 7, tombol CALIB diputar hingga pH mendekati 7.
  • Elektroda dicuci dengan menggunakan aquades hingga bersih.
  • Dimasukkan kembali elektroda ke dalam larutan buffer pH 4, tombol SLOPE pada bagian balik pH analitik diputar hingga pH-nya mendekati 4.
  • Elektroda dicuci kembali hingga bersih.
  • Elektroda dimasukkan kembali ke dalam larutan NaOH 0,75 M yang telah dibuat kemudian tunggu angka yang muncul pada layar pH meter, lalu hasilnya dicatat sebagai nilai pH larutan tersebut serta elektroda dicuci kembali.
  • Langkah di atas diulangi pada larutan yang bakal diuji lagi pH-nya yaitu larutan NaOH 0,5 M, NaCl 0,5 % serta NaCl 1 %


E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).

F. ANALISIS DATA
(Terlampir).

Untuk Hasil Pengamatan serta Analisis data dapat di download dengan mengklik ling berikit "Klik Disini".


G. PEMBAHASAN

Larutan penyangga adalah larutan yang berfungsi buat menjaga pH suatu larutan, sehingga enggak terpengaruh baik dari faktor atau pengaruh internal ataaupun eksternal dari larutan itu sendiri. pH yakni stu satuan ukur yang menguraikan derajat tingakt kadar keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan. Untuk pH diukur pada skala 0 sampai 14.

pH dari suatu larutan dapat ditentukan dengan kertas indikator universal, dengan perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Pengukuran pH yang lebih tepat dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. pH meter yakni alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi.

Sebelum pH meter digunakan , pH meter perlu dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan standar pHatau sering disebut buffer pH. Kalibrasi yakni suatu keadaan dimana suatu masukan dipertahankan pada nilai tetap, dimana masukan tersebut dianggap sebagai standar. Kalibrasi ini bertujuan buat menstandarkan pengukuran nilai pH.

Pada praktikum ini bertujuan buat mengetahui prinsip kerja pH meter serta buat mengukur pH sempel larutan dengan menggunakan pH meter. Pada percobaan ini ada 4 jenis larutan yang diukur nilai pH nya,yaitu larutan NaCl 0,5%,  larutan NaCl 1%, larutan NaOH 0,5 M, serta larutan NaOH 0,75 M. Terdapat tiga metode yang digunakan dalampenentuan nilai pH larutan , yaitu metode pengukuran dengan pH meter ,metode pengukuran dengan pH stick, serta metode pengukuran dengan metode perhitungan.

Pada pengukuran dengan menggunakan pH stick, pH stick dimasukkan kedalam kedalam larutan yang bakal diuji pH nya, kemudian perubahan warna pada pH stick dicocokkan dengan warna trayek pH universal. Dari hasil pengukuran didapat pH dari larutan NaCl 0,5% yakni 7, pH larutan NaCl 1% yakni 7, pH larutan NaOH0,5 M yakni 14, serta pH larutan 0,75 M adalah14.

Pada pengukuran pH menggunakan pHmeter, digunakan dua macam larutan standar , yaitu larutan buffer pH 7( standarisasi pH netral) serta pH 9,2 ( standarisasi pH basa ). Dari hasil pengukuran pH meter diperoleh pH masing-masing larutan , yaitu buat larutan NaCl 0,5% diperoleh pH sebesar 7,08, larutan NaCl 1% mempunyai pH 7,10, larutan NaOH 0,75M  mempunyai pH 14,73dan larutan NaOH 0,5 mempunyai pH 14,74.

Kemudian berdasarkan hasil  pengukuran atau perhitungan diperoleh pH larutan NaCl 0,5% serta 1% yakni 7(merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat serta basa kuat), pH larutan NaOH 0,5M yakni 13,699 serta pH larutan NaOH 0,75 M yakni 13,875.

Dari data diatas dapat dilihat kalau pH hasil perhitungan serta pH menggunakan stick nilainya hampir sama. Tetapi nilai pH pada pH meter larutan NaOH 0,75M serta NaOH 0,5 M mempunyai nilai pH yang jauh berbeda. Persoalan ini disebabkan karna kurangnya ketelitian dari alat yang digunakan serta kurang ketelitian praktikan. Namun pada pH larutan NaCl ditunjukkan nilai pH 7 pada pH stick serta pada pH perhitungan metematis sesuai dengan teori kalau larutan  NaCl  adalah larutan dengan pH meter karna terionisasi sempurna dalam pelarut air. Aquadest adalah senyawa polar sehingga dapat larut dalam NaOH serta NaCl. Berdasarakan hasil pengukuran diperoleh nilai pH larutan yang berbeda, hal ini disebabkan perbedaan konsentrasi larutan yang digunakan, semkin besar konsentrasi larutan maka pH larutan bakal makin besar begitu pula sebaliknya.


H. PENUTUP

Berdasarkan hasil praktikum serta analisis data dapat diambil kesimpulan kalau Pengukuran pH meter larutan dengan menggunakan ph meter lebih akurat serta tepat daripada pengukuran pH larutan dengan indikator pH yang terbatas pada pengamatan perubahan warna larutan saja.

DAFTAR PUSTAKA

  • Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
  • Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Sutresno. 2004. Kimia. Bandung: ITB Press.


Baca Juga: Laporan Praktikum Kimia Dasar 1
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Tetapan Gas serta Volume Molar Oksigen
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Massa Atom Relatif Magnesium (Mg)
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1)



Baca Juga :  Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Reaksi Asam Basa 1 - Laporan Praktikum Kimia Dasar
Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2

Itulah artikel mengenai "Laporan Praktikum REAKSI ASAM BASA II - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2" semoga artikel ini bermanfaat.

Jangan Lupa Follow buat tetap mendapatkan update artikel berikutnya.

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Reaksi Asam Basa Ii - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel