Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Rabu, 23 April 2014
Tambah Komentar
Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - laporan ini bertujuan buat mempelajari serta melatih cara pembuatan larutan denagn konsentrasi tertentu. diharapkan artikel ini dapat membantu pembaca dalam melaksanakan praktikum kimia dasar 2 serta diperoleh hasil yang memuaskan.
Untuk mempelajari serta melatih cara pembuatan larutan denagn konsentrasi tertentu.
2. Waktu Praktikum
(......).
3. Tempat Praktikum
(......).
ACARA I
PEMBUATAN LARUTAN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan PraktikumUntuk mempelajari serta melatih cara pembuatan larutan denagn konsentrasi tertentu.
2. Waktu Praktikum
(......).
3. Tempat Praktikum
(......).
B. LANDASAN TEORI
Sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat disebut larutan (solution). Biasanya larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau gas. Komponen utama biasanya disebut pelarut (solvent), serta komponen minornya dinamakan zat terlarut (solute). Pelarut dipandang sebagai ‘pembawa’ atau medium bagi zat terlarut, yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karna pengendapan atau penguapan (Oxtoby, 2001 : 153).
Kebanyakan larutan memiliki salah satu komponen yang besar jumlahnya. Komponen yang besar itu disebut pelarut (solvent) serta yang lain disebut solute. Contohnya satu gram gula dicampur dengan 100 ml air bakal membentuk larutan gula dalam air (Grolier, 2004: 200).
Dalam cairan serta padatan, molekul2 saling terikat akibat adanya tarik-menarik antarmolekul. Gaya ini juga memainkan peranan penting dalam pembentukan larutan. Bila suatu zat (zat terlarut) larut dalam zat lainnya (pelarut), partikel zat terlarut bakal menyebar ke seluruh pelarut. Partikel zat terlarut ini menempati posisi yang biasanya ditempati oleh molekul pelarut. Kemudahan partikel zat terlarut menggantikan molekul pelarut bergantung pada kekuatan relative dari tiga jenis interaksi yaitu interaksi pelarut-pelarut, interaksi zat terlarut-zat terlarut, serta interaksi pelarut-zat terlarut (Chang, 2005 : 4).
Dalam ilmu kimia pengertian larutan ini sangat penting karna hamper semua reaksi kimia terjadi dalam larutan. Laruatn dapat didefinisikan sebagai campuran serba sama serta berdiri sendiri. Disebut campuran karna terdapat molekul,atom,ion dari dua zat atau lebih (Marratin,2008).
Larutan juga daapat digunakan sebagai bahan industry baik industry nuklir maupaun lain sebagainya. Larutan sebagai bahan industry dapat dilakukan dengan membuat umpan lewat metode re-ekstraksi, dimana hal ini bertujuan buat mengetahui pengaruh kecepatan waktu terhadap efisiensi serta koefisien distibusi(Mulyono,2007).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikuma. Gelas arloji
b. Gelas kimia 50 ml
c. Gelas kimia 100 ml
d. Labu ukur 50 ml
e. Pipet tetes
f. Sendok
g. Spatula
h. Timbangan analitik
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Aquades
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Untuk NaOH- Dihitung jumlah massa NaOH yang diperlukan saat konsentrasi 0,75 M serta 0,5 M.
- Ditimbang massa NaOH yang telah didapatkan dari perhitungan tersebut dengan timbangan analitikdan NaOH berada dalam gelas kimia.
- Dimasukkan air dalam gelas kimia buat melarutkan NaOH, kemudian diaduk dengan batang pengaduk.
- Dituangkan larutan NaOH yang Telah menjadi ini ke dalam labu ukur yang telah diberi label.
- Ditambahkan aquades sampai volumenya 50 ml serta gunakan pipet tetes jika volumenya masih kurang dari 50 ml.
2. Untuk NaCl
- Dihitung massa NaCl yang diperlukan jika konsentrasi NaCl 0,5 % serta 1 %.
- Dimasukkan NaCl ke dalam gelas kimia, letakkan di atas timbangan analitik lalu dikalibrasi. Setelah itu dimasukkan NaCl ke dalam gelas kimia tersebut serta ditimbang sesuai dengan massa yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya.
- Dimasukkan aquades ke dalam gelas kimia buat melarutkan NaCl, kemudian diaduk dengan pengaduk.
- Ditambahkan aquades sampai volumenya 50 ml
E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).
F. ANALISIS DATA
(Terlampir).
Untuk Hasil Pengamatan serta Analisis data dapat di download dengan mengklik ling berikit "Klik Disini".
(Terlampir).
F. ANALISIS DATA
(Terlampir).
Untuk Hasil Pengamatan serta Analisis data dapat di download dengan mengklik ling berikit "Klik Disini".
G. PEMBAHASAN
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya bervariasi larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Banyaknya zat terlarut dalam pelarut pada larutan disebut dengan konsentrasi. Suatu campuran dikatakan homogen jika susunan komposisinya seragam sehingga enggak teramati adanya bagian-bagian yang berlainan. Larutan (solution) terdiri atas zat pelarut (solvent) serta satu atau lebih zat terlarut (solute).larutan dapat dibedakan menjadi larutan encer serta larutan pekat,dimana larutan encer yaitu larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat yaitu larutan yang mengandung sebagian besar zat terlarut. Pelarut yaitu medium tempat suatu zat lain melarut. Zat terlarut yaitu zat yang terdispersi didalam pelarut.Pelarut serta zat terlarut perlu ada, yang mana keberadaan keduanya menggunakan perbandingan. Perbandingan tertentu sesuai kebutuhan praktikum. Suatu zat pada saat tertentu dapat berupa zat terlarut serta pada saat yang lain dapat berupa zat pelarut.
Pada percobaan ini menggunakan padatan NaOH serta bubuk NaCl. Kemudian dilakukan perhitungan massa NaCl serta NaOH dengan metode persentase (%). Dalam hal ini, maka diperoleh massa NaCl 0,5% sebanyak 0,25 gram serta massa NaCl 1% sebanyak 0,5 gram. Sedangkan massa NaOH 0,5 M diperoleh 1 gram serta massa NaOH 0,75 M diperoleh 1,5 gram di buat dengan melarutkannyua kedalam aquades.
Pada saat pelarutan masing-masigzat tersebut,larutan perlu diaduk sampai larut agar larutan dapat terlarut sempurna membentuk suatu larutan homogeni. Berdasarkan kecepatan pelarutan. NaCl lebih gampang larut dari pada NaOH, hal ini disebabkan karna ukuran partikel NaCl lebih kecil dibandingkan dengan NaOH. Padatan terbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar dari pada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan bidang sentuh partikel, maka frekuensi tumbukan bakal makin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung dengan cepat. Begitu juga apabila makin kecil luas permukaan bidang sentuh partikel, maka makin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel , sehingga reaksi bakal berlangsung lambat. Karakteristik keping yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu makin halus keping itu, maka makin cepat waktu yang diperlukan buat breaksi, sedangakan makin besar keping itu maka makin lama waku yang diperlukan buat breaksi.
Dalam pembuatan larutan NaCl dalam pelarut air terjadi interaksi ion dipole antara senyawa ion dipole dengan molekul air. Molekul air bersifat polar dengan muatan negatif lebih berpusat pada atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl kutub negatif mengapung Na+ yang bermuatan positif serta hidrogen mengapung atom Cl- yang bermuatan negatif. apabila interaksi ion dipol lebih besar dari gaya tarik antara ion serta gaya antara molekul air maka proses pelarutan bakal berlangsung. Dalam hal ini bakal terbentuk ion tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Na+ serta Cl-. Dimana solvasi yaitu pengurangan partikel zat terlarut oleh molekul atau pelarut. apabila pelarutnya air disebut hidrasi. Dan pada saat pelarutan NaCl pada air enggak terjadi perubahan warna, karna larutan yang terbentuk yaitu larutan sejati yaitu komponen-komponennya enggak bakal terpisah jika didiamkan serta larutan tersebut yaitu larutan yang enggak ada bidang batas antara at terlarut serta pelarutnya, artinya enggak dapat dibedakan antara pelarut serta zat terlarut serta sama –sama bersifat polar. Perkara ini sesuai dengan sifat-sifat larutan.
Dalam proses pembuatan larutan NaOH dengan menambahkan aquadest kedalam labu ukur terjaddi reaksi eksoterm ialah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi temperatur dari campuran reaksi bakal naik serta energi potensial dari zat-zat yang bersangkutan bakal turun saat energi kinetiknya naik. Penambahan harga rata-rata kinetik dari molekul –molekul dapat menyebabkan kenaikan temperatur dari campuran reaksi, sehingga panas dapat mengalir disekelilingnya. Semakin banyak NaOH makin panas karna terjadi sistem membebeaskan energi sehingga entalpi sistem berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi pereaksi, titik didih NaOH lebih rendah dibandingkan dengan air sehingga pada saat NaOH ditambahkan jumlah yang banyak terjadi keadaan makin panas. NaOH adalah basa kuat, dimana atom natrium dalam NaOH menyumbangkan seluruh elektronnya buat membentuk ion Na+ serta OH-. Karena ikatan XO hampir seluruhnya ionik, gugus OH- memiliki muatan netronegatif yang menahan H+ agar tetap terikat pada oksigen serta mencegah pembentukan ion H.
Dan juga pda peristiwa geals kimia terasa panas pada pencampuran air dengan NaOH disebabkan karna saat NaOH dilarut kan dalam aiar bakal terurai menjadi ion-ion yang bakal berinteraksi dengan molekul air. Sedangkan akibat interaksi gaya tarik antara molekul air serta ion menyebabkan pelepasan energi. Sehingga ini lah yang menyebabkan gelas kimia terasa panas.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat diambil kesimpulan kalau : pembuatan larutan bergantung pada kuantitas larutan (volum serta konsentrasi) serta kuantitas zat terlarut (massa zat terlarut), serta larutan bakal terbentuk jika sifat serta komposisi pelarut serta zat terlarutnya sama (homogen).
DAFTAR PUSTAKA
- Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
- Grolier. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri.
- Marratin,MR.2008. pembuatan larutan serta standrisasinya. Stafa pengajar Universitas Seranbi Mekah.
- Mulyono.2007. pembuatan larutan umpan prosespengendapan Zr(OH)4 menggunakan metode re-ekstraksi:STTNAS-BATAM.
- Oxtoby, David W. 2001. Prinsip – Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Baca Juga: Laporan Praktikum Kimia Dasar 1
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Kesetimbangan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Tetapan Gas serta Volume Molar Oksigen
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Penentuan Massa Atom Relatif Magnesium (Mg)
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Termokimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Reaksi-Reaksi Kimia Update 2017
Laporan Praktikum Kimia Dasar 1 - Pemisahan serta Pemurnian (Acara 1)
Itulah artikel mengenai " Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2" semoga artikel ini bermanfaat.
Jangan Lupa Follow buat tetap mendapatkan update artikel berikutnya.
Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Pembuatan Larutan - Laporan Praktikum Kimia Dasar 2"
Posting Komentar