Laporan Praktikum Sonsor - Karakteristik Statik Sensor Fsr406

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal berbagi artikel tentang "Laporan Praktikum Sensor - karakteristik statik sensor FSR406". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah sensor. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin.

Jangan Lupa Di like serta di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406

ACARA I
KARAKTERISTIK STATIK SENSOR FSR406

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Mempelajari karakteristik statik sensor FSR406 (fungsi transfer serta sensitivitas) dari pengukuran berat.
2. Waktu Praktikum
Senin,5 Juni 2017
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram. 

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum
a. Analog Digital Trainer
b. Kabel jumper
c. Kabel multimeter
d. Multimeter
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Sensor FSR406
b. IC LF-351
c. Resistor 10 kΩ
d. Resistor 30 kΩ
e. Beban 5 gram
f. Beban 10 gram
g. Beban 20 gram
h. Beban 50 gram

C. LANDASAN TEORI
Karakteristik statik sensor terrdiri atas ketelitian atau akurasi, resolusi serta sensitivitas. Keelitian yakni ukuran seberapa jauh hasil pengukuran personal menyimpang dari hasil yang diperoleh dari penrgukuran yang dianggap sebagai pengukuran standar. Resolusi ialah nilai perubahan terkecil yang dapat di deteksi oleh sebuah sensor. Sensitivitas ialah rasio perubahan keluaran terhadap perubahan masukan (Gorat.2013).

Sebuah sensor sering didefinisikan sebagai suatu piranti yang mengirimkan serta meganggapi suatu sinyal atau respon. Dalam kenyataan sehari-hari proses pengiriman respons oleh alat indra manusia terhadap kondisi di lingkungan bukan lagi sesuatu yang aneh amun adalah suatu rutinitas. Sinyal keluaran sensor tak langsung berupa sinyal listrik, tetapi dapat lewat penggabungan beberapa transduser, menjadi dapat didefinisikan apabila transduser adalah devais yang merespon suatu sinyal serta mengubahnya dalam bentuk suatu energy, misalnya panas menjadi gerak, kemudian dapat berubah lagi menjadi energy listrik (Mardiana,2014).

Sensor flexiforce adalah sebuah sensor gaya (force) atau beban (load), sensor ini berebentuk printed circuit yang sangat tipis serta flexible. Sensor felixforce sangat gampang diimplementasi buat mangukur gaya tekan antara dua permukaan dalam mermacam aplikasi. Sensor felixforce bersifat resistif serta nilai konduktansinya berbandig lurus dengan gaya/beban yang diterimanya. Semakin besar beban yang diterima sensor maka nilai hambatan outputnya bakal makin menurun (Suprayudi, 2014) .

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dirangkai alat serta bahan seperti gambar berikut:

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406


2. Diberi input tegangan pada rangkaian sebesar 5V serta nilai RM=10 kΩ.
3. Diberi penambahan beban pada sensor FSR 406 sampai beban mencapai nilai maksimum.
4. Dicatat resistansi keluaran sensor dengan multimeter digital pada table hasil pengamatan.
5. Dilakukan pengurangan beban pada sensor hingga beban mencapai nilai minimum kembali. 
6. Dicatat perubahan yang terjadi dengan multimeter digital pada table hasil pengamatan.
7. Dilakuan percobaan 2 sampai 6 dengan nilai RM=30 kΩ.

E. HASIL PENGAMATAN
1.  Data hasil pengamatan keluaran sensor FSR406 terhadap penambahan beban pada  RM = 10 KΩ
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406

2. Data hasil pengamatan keluaran sensor FSR406 terhadap pengurangan beban pada RM = 10 KΩ
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406

3. Data hasil pengamatan keluaran sensor FSR406 terhadap penambahan beban pada RM = 30 KΩ
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406

4. Data hasil pengamatan keluaran sensor FSR406 terhadap pengurangan beban pada RM = 30 KΩ
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406


F. ANALISIS  DATA
Data pada tabel hasil pengamatan dianalisis secara grafik begaimana pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap penambahan serta pengurangan beban.
1. Analisis Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap penambahan beban pada RM = 10 KΩ

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406
Gambar 1. Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap penambahan beban pada RM = 10 KΩ


2. Analisis Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap pengurangan beban pada RM = 10 KΩ
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406
Gambar 2. Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap pengurangan beban pada RM = 10 KΩ


3.  Analisis Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap penambahan beban pada RM = 30 KΩ

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406
Gambar 3. Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap penambahan beban pada RM = 30 KΩ


4. Analisis Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap pengurangan beban pada RM = 30 KΩ
 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406
Gambar 4. Pengaruh keluaran sensor FSR406 terhadap pengurangan beban pada RM = 30 KΩ



G. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertajuk karakteristik statik sensor mempunyai tujuan  untuk mempelajari karakteristik statik sensor ialah fungsi transfer serta sensitivitas dari pengukuran berat dimana sensor berat yang digunakan ialah sensor FSR406. Pada praktikum ini dilakukan dua perlakuan yang pertama ialah penambahan serta yang kedua ialah pengurangan beban. Digunakan resistor 10 KΩ serta 30 KΩ buat setiap penambahan serta pengurangan beban. Digunakan massa secara berturut-turut ialah sebesar 50 gr, 60 gr, 70 gr, 80 gr, 90 gr, 100 gr, 110 gr, 120 gr, 130 gr, serta 140 gr buat penambahan beban. Sementara utuk pengurangan beban digunakan massa secara berturut-turut ialah sebesar 140 gr, 130 gr, 120 gr, 110 gr, 100 gr, 90 gr, 80 gr, 70 gr, 60 gr, 50 gr, 40 gr, 30 gr, 20 gr serta 10 gr.

Pada  percobaan pertama ialah buat perlakuan penambahan serta pengurangan beban dengan resistor sebesar 10 KΩ. Dapat dilihat apabila buat setiap penambahan beban yang diberikan pada sensor maka output yang dihasilkan bakal makin mengingkat seperti  pada tabel hasil pengamatan. Sedangkan berdasarkan hasil analisis grafik diperoleh hubungan antara penambahan beban dengan tegangan keluaran ialah fungsi logaritmik dengan fungsi transfer  sensor ialah y = 1,123ln(x) - 2,362 dengan sensitivitas sebesar 0,004 gr/V . Sementara  untuk setiap pengurangan beban yang diberikan pada sensor maka terjadi penurunan tegangan keluaran yang dihasilkan sensor dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan. Berdasarkan hasil analisis grafik dapat dikenal apabila hubungan antara pengurangan beban dengan ouput sensor ialah mempunyai hubungan fungsi logaritmik dengan fungsi transfer sensor ialah y = 1,228ln(x) - 2,812 dengan  sensitivitas sebesar 0,005 gr/V.

Pada percobaan kedua ialah perlakuan penambahan serta pengurangan beban dengan resistor sebesar 30 KΩ. Dapat dilihat apabila  untuk setiap penambahan beban yang diberikan pada sensor maka output yang dihasilkan bakal makin mengingkat hasil dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan. Sedangkan  berdasarkan hasil analisis grafik diperoleh hubungan antara tegangan terhadap massa ialah mempunyai hubungan fungsi yang logaritmik dengan fungsi transfer sensor ialah  y = 1,039ln(x) - 0,890 dengan sensitivitas sebesar 0,003 gr/V. Sementara buat setiap pengurangan beban yang diberikan pada sensor maka terjadi penurunan tegangan keluaran yang dihasilkan sensor hasil dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan. Berdasarkan hasil analisis grafik diperoleh hubungan antara pengurangan beban dengan ouput sensor ialah mempunyai hubungan fungsi yang logaritmik dimana fungsi transfer sensor ialah y = 1,082ln(x) - 1,055 dimana diperoleh sensitivitas sebesar 0,003 gr/V. 

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan apabila buat perlakuan penambahan serta pengurangan beban dengan resistor sebesar 10 KΩ diperoleh sensitivitas sebesar 0,004 gr/V dengan fungsi transfer ialah y = 1,123ln(x) - 2,362  dan 0,005 gr/V dengan fungsi transfer y = 1,228ln(x) - 2,812   serta  resistor sebesar 30 KΩ diperoleh sensitivitas sebesar 0,003 gr/V dengan y = 1,039ln(x) - 0,890 serta 0,003 gr/V dengan fungsi transfer sensor  y = 1,082ln(x) - 1,055.

2. Saran
Diharapkan buat praktikum selanjutnya lebih tenang pada ketika praktikum karena sensor FSR406 ini sangat sensitif.


DAFTAR PUSTAKA
Gorat, Ronald Ambatoho. 2013. Perancangan Sistem Pemantauan Energi Listrik Pada Bangunan Secara Waktu Nyata Berbasis WEB. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Mardiana, Laili. 2014. Buku Ajar Sistem Sensor serta Transduser. Mataram : Universitas Mataram. 
Suprayudi, Ricky. Dkk. 2014. Applikasi Timbangan Digital Berbasis Sensor Flexiforce. Bandung : Universitas Kristen Petra.

Laporan Praktikum Sonsor  - karakteristik statik sensor FSR406.
karakteristik statik sensor FSR406.
Laporan Praktikum Sensor.
laporan Praktikum Sensor FSR406.
laporan karakteristik statik sensor FSR406.
landasan teori karakteristik statik sensor FSR406.
ACARA I - karakteristik statik sensor FSR406.

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Sonsor - Karakteristik Statik Sensor Fsr406"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel