Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang

gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal berbagi artikel tentang "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah elektronika dasar 1. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin...

Jangan Lupa Di like serta di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.


 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang



ACARA VI
PENYEARAH GELOMBANG

ABSTRAK
Rangkaian penyearah gelombang memiliki tiga tujuan yaitu memperhatikan gelombang keluaran pada osiloskop, mengukur tegangan keluaran dengan menggunakan multimeter dc, serta membandingkan hasil percobaan secara teoritis. Praktikum ini dibagi menjadi tiga percobaan, yaitu penyearah gelombang jenis setengah gelombang, gelombang penuh dengan jembatan dioda, serta gelombnag penuh dengan tapis RC. Pada praktikum ini, digunakan volt/div sebesar 5 volt/div. Untuk percobaan pertama, penyearah setengah gelombang diperoleh Vp sebesar 7,5 volt, Vout pada multimeter yaitu 5 volt di mana gelombang keluarannya enggak memiliki bagian lembah karna bagian lembahnya terpotong. Untuk penyearah gelombang penuh diperoleh Vout sebesar 15 volt serta Vp (tegangan puncak) sebesar 7,5 volt sedangkan berdasarkan pengukuran pada multimeter diperoleh Vout sebesar 9 volt. Untuk gelombang keluarannya, bagian lembah dari gelombang diubah menjadi bukit gelombang. Percobaan penyearah gelombang penuh dengan tapis RC, diperoleh Vout sebesar 6 volt, Vp sebesar 3 volt serta melalui multimeter diperoleh Vout sebesar 12 volt. Bentuk gelombang keluarannya lebih halus akibat adanya kapasitor. Sebab salah satu sifat kapasitor ialah menyimpan muatan listrik secara sementara, jika enggak ada muatan listrik maka kapasitor bakal mengeluarkannya.

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Memperhatikan gelombang keluaran pada osciloskop.
b. Mengukur tegangan keluaran dengan mempergunakan multimeter dc.
c. Membandingkan hasil percobaan dengan secara teoritis.
2. Waktu Praktikum
Kamis, 19 November 2016
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika, Fakultas Matematika serta Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum
a. Breadboard
b. Kabel multimeter
c. Multimeter
d. Osiloskop
e. Power supply
f. Jumper
g. Kabel banana-aligator
h. Passive prove
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Diode 1N4664
b. Elco 200 µF
c. Resistor 100 ?/2 W

C. LANDASAN TEORI
Salah satu rangkaian dasar dalam elektronika ialah rangkaian penyearah. Rangkaian ini terdiri dari satu atau beberapa diode. Diode adalah komponen elektronuika yang paling sederhana, yang tersusun dari dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor jenis-n serta jenis-p. Salah satu penggunaan umum diode ialah buat aplikasi penyearah. Untuk mengurangi besarnya tegangan sampai ke diode digunakan trafo, yang kumparan primernya dapat langsung dihubungkan ke jala-jala listrik. Jumlah lilitan kumparan kedua perlu di hitung sedemikian rupa sehingga tegangan sekundernya masih dalam batas tegangan diode yang diperkenankan. Pada ketika arus bolak belakang mengalir positif pada setengah panjang gelombang pertama sesuai arah panah diode, diode bakal mengalirkan arus. Osciloskop ialah piranti pengujian yang sangat serbaguna yang dapat digunakan dalam beragam pengukuran, dimana aaplikasi pentingnya ialah tampilan bentuh gelombang tegangan terhadap waktu ( Woollard, 2006: 35-36 ).

Kita dapat memperoleh penyarah gelombang penuh dengan dua cara. Cara pertama memerlukan transformator dengan sedapan pusat (centertap-CT). Cara lain buat mendapatkan keluaran gelombang penuh ialah dengan menggunakan empat dioda, penyearah seperti ini disebut penyearah jempatan. Untuk penyearah jembatan tampak transformator enggak memerlukan adanya CT. Bahkan bila diode yang digunakan memiliki kemampuan tegangan yang cukup, tanpa transformator pun penyearah ini dapat digunakan (Sutrisno, 1985: 91-94).

Agara keluatran lebih halus, maka perlu diberikan rangkaian tapis RC. Sebab salah satu sifat komponen C ialah menyimpan muatan listrik yang bersifat sementara. Sementara berarti bila ada muatan listrik yang masuk ke kapasitor, maka muatan itu disimpan. kalau enggak ada muatan listrik yang masuk ke kapasitor, muatan yang tersimpan bakal dikeluarkan. Secara pendekatan tegangan riak puncak ke puncak (Vrpp):

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang


Serta tegangan keluaran yang dihasilka oleh penyearah gelombang tapis ialah (Wahyudi, 2015: 80).

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang


D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Penyearah Setengah Gelombang
a. Dibuat rangkaian seperti di bawah ini.

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang


b. Dipasang osiloskop pada keluarannya.
c. Diukur tegangan dc keluarannya menggunakan multimeter.

2. Penyearah Gelombang Penuh
a. Dibuat rangkaian seperti di bawah ini.

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang


b. Dipasang osiloskop pada keluarannya.
c. Diukur tegangan dc keluarannya menggunakan multimeter.

3. Penyearah Gelombang Penuh dengan Tapis
a. Dibuat rangkaian seperti di bawah ini.

 kali ini saya bakal berbagi artikel tentang  Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang


b. Dipasang osiloskop pada keluarannya.
c. Diukur tegangan dc keluarannya menggunakan multimeter.

E. HASIL PENGAMATAN
   Terlampir.

F. ANALISIS DATA
   Terlampir.

Download Hasil Pengamatan serta Analisis data Melalui Link dibawah ini.

Klik Link Download


G. PEMBAHASAN
Praktikum penyearah gelombang memiliki tiga tujuan, yaitu memperhatikan gelombang keluaran pada osiloskop, mengukur tegangan keluar dengan menggunakan multimeter dc, serta membandingkan hasil percobaan secara teoritis. Praktikum ini dibagi menjadi tiga percobaan, percobaan pertama yaitu penyearah setengah gelombang, percobaan kedua yaitu penyearah gelombang penuh dengan menggunakan rangkaian jembatan dioda, serta percobaan terakhir yaitu penyearah gelombang penuh dengan menggunakan tapis RC. Pada praktikum ini, masukan yang diberikan pada rangkaian ialah ac (arus bolak-balik) namun setelah melewati rangkaian penyearah arusnya bakal berubah menjadi arus searah (dc).

Pada percobaan pertama, yaitu penyearah setengah gelombang, dirangkai secara seri antara dioda dengan hambatan 100 ohm. Sebelumnya dilakukan percobaan gelombnag masukan (Vin) serta diperoleh tegangan puncak ke puncak (Vpp) sebesar 11,49 volt berdasarkan pada pengamatan melalui osiloskop sedangkan berdasarkan pada multimeter, tegangan masukan Vin sebesar 12 volt. Untuk percobaan setengah gelombang, diperoleh y serta volt/div sebesar 3 div serta 5 volt/div. Dari data ini, diperoleh Vout sebesar 15 volt serta Vp sebesar 7,5 volt, sedangkan Vout (tegangan keluaran) pada multimeter yaitu sebesar 5 volt. Untuk penyearah setengah gelombang, bentuk gelombang masukan serta keluarannya berbeda. Bagian lembah gelombangnya terpotong sehingga bentuk gelombang keluarannya enggak memiliki lembah. Hasil ini sesuai dengan teori buat penyearah setengah gelombang.

Pada percobaan kedua, yaitu penyearah gelombang penuh, dibuat rangkaian jembatan dioda. Melalui pengamatan pada osiloskop diperoleh y sebesar 3 div dengan Vout sebesar 15 volt. Sehingga diperoleh Vp sebesar 7,5 volt, sedangkan berdasarkan pembacaan pada skala multimeter diperoleh Vout sebesar 9 volt. Berdasarkan teori, ketika Vi > 0, dioda D2 serta D3 terpanjar maju sehingga keluarannya bakal sama dengan masukannya. Sebaliknya, ketika Vi < 0, dioda D1 serta D4 terpanjar maju, sehingga keluarannya bakal sama dengan masukannya. Perbedaan antara tegangan keluaran serta masukan disebabkan adanya kesalahan (ketidaktepatan) dalam merangkai jembatan diodanya. Bentuk gelombang masukannya ialah berupa gelombang sinusoidal sedangkan gelombang keluarannya, bagian lembah berubah menjad bukit gelombang. Sehingga, bentuk gelombang keluarannya enggak memiliki lembah. Perkara ini disebabkan adanya rangkaian penyearah (dioda) yang dipasang pada rangkaian yang dapat mengubah arus ac (bolak-balik) menjadi arus dc (arus searah) sebagai keluarannya.

Pada percobaan ketiga, yaitu penyearah gelombang penuh dengan tapis RC agar keluarannya lebih halus. Diperoleh nilai y sebesar 1,2 div serta Vout sebesar 6 volt. tidak cuma itu, diperoleh pula Vp (tegangan puncak), Vout riak, serta Vrpp (tegangan riak puncak ke puncak) scera berurutan sebesar 3 volt, 3 volt, 1,5 volt, serta 0,5 volt. Berdasarkan pada pembacaan skala multimeter diperoleh Vout sebesar 12 volt. Bentuk gelombang masukannya yaitu sinusoidal, sedangkan pada gelombang keluarnnya terlihat lebih halus akibat adanya kapasitor. Sebab salah satu sifat komponen C (kapasitor) ialah menyimpan muatan listrik yang bersifat sementara. Sementara berarti bila ada muatan lsitrik yang masuk ke kapasitor, maka muatan itu bakal disimpan. kalau enggak ada muatan listrik yang masuk ke kapasitor, muatan yang tersimpan bakal dikeluarkan. Sehingga ketika kapasitor bakal mengeluarkan muatan yang tersimpan ketika enggak ada muatan listrik, kapasitor Telah terisi lagi oleh muatan listrik. Perkara ini dapat dilihat pada analisis data, bagaimana bentuk gelombang keluarannya.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Gelombang keluaran unutk penyearah setengah gelombang enggak memiliki lembah gelombang , gelombang keluaran buat penyearah gelombang penuh bagian lembah gelombangnya diubah menjadi bukit gelombang sehingga gelombang enggak memiliki bagian lembah gelombang. Sedangkan buat penyearah gelombang penuh dengan tapis RC gelombang keluarannya lebih halus akibat adanya kapasitor. Gelombang keluaran buat penyearah gelombang enggak memiliki lembah karna dioda dapat mengubah arus ac menjadi dc.
b. Tegangan keluaran yang diperoleh melalui pembacaan pada skala multimeter buat penyearah setengah gelombang, gelombang penuh, gelombang penuh dengan tapis RC secara berurutan yaitu sebesar 5 volt, 9 volt, serta 12 volt dengan masukan gelombang sebesar 12 volt.
c. Secara teoritis, hasil percobaan yang diperoleh ialah sesuai dengan teori baik dari bentuk gelombang masukan serta gelombang keluarannya. Dimana, penyearah gelombang berfungsi buat menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang semula berupa arus bolak-balik (ac) jika dilewatkan rangkaian penyearah bakal berubah menjadi arus searah (dc).

2. Saran
Diharapakan kepada praktikan agar memiliki kerjasama team yang baik agar praktikum bejalan lancar.
Diharapkan agar praktikan buat teliti dalam membaca osiloskop.



DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno.1985.Elektronika Dasar I.Bandung:ITB.
Wahyudi. 2015. Elektronika Dasar I. Mataram: FKIP Press.
Woolara, Harry. 2006. Elektronika Dasar Praktis. Jakarta: Erlangga.


Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang.
Penyearah Gelombang.
laporan elektronika dasar 1.
laporan Penyearah Gelombang.
landasan teori Penyearah Gelombang.
ACARA VI - Penyearah Gelombang

Untuk Lebih Jelasnya dapat teman teman download file pdfnya melalui link berikut :

Copy Link (Tanpa Tanda Petik).

Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Elektronika Dasar 1 - Penyearah Gelombang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel