Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Serta Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)
Jumat, 28 Februari 2014
Tambah Komentar
gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal berbagi artikel tentang "Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)". Semoga artikel ini dapat bermanfaat begi teman teman yang mengambil mata kuliah Fisika Dasar. Mohon kiranya bagi teman teman yang membaca artikel ini Untuk memberikan komentar sekaligus keritik yang membangun agar artikel ini dapat menjadi lebih sempurna lagi. Amin.
Jangan Lupa Di like serta di share artikelnya. Karena berbagi itu indah. Terimakasih atas kunjungan teman teman, semoga menyenangkan.
ACARA II
AMPEREMETER DAN VOLTMETER DALAM RANGKAIAN LISTRIK SEARAH (DC)
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Memahami pengunaan amperameter serta voltmeter dalam rangkaian seri serta paralel.
b. Mengukur arus serta tegangan listrik pada rangkaian seri dari resistor.
c. Mengukur arus serta tegangan listrik pada rangkaian paralel dari resistor.
2. Waktu Praktikum
Selasa, 9 Mei 2017
3. Tempat Praktikum
....
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Amperemeter
b. Power Supply
c. Kabel Banana Aligator
d. Kabel Jumper
e. Papan Rangkaian
f. Voltmeter
2. Bahan-Bahan Praktikum
a. Resistor 1kohm
b. Resistor 100 ohm
c. Resistor 470 ohm
C. LANDASAN TEORI
Arsu listrik dibedakan berdasarkan dua jenis, yaitu arus listrik bolak-balik atau AC (Alternating Curent) serta arus searah atau DC (Direct Curent). Arus yang arahnya konstan disebut arus DC sedangkan arus yang arahnya periodik disebut arus AC. Secara umum kita mengunakan baterai sebagai sumbertegangan DC dimana saat sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor pada rangkaian tertutup, maka bakal menghasilkan beda potensial pada resestor sebesar ΔV = IR.
Untuk sebuah rangkaian seri yang terdiri atas dua resistor, arus yang mengalir pada kedua resistor yaitu sama, karna jumlah muatan yang melewati R1 juga melewati R2. Sehingga beda potensial pada baterai juga berlaku pada resistor ekuivalen, ΔV = IR_ekuivalen. Hambatan ekuivalen dari resistor yang dipasang secara seri yaitu penjumlahan dari masing-masing resistor serta selalu lebih besar dari pada masing-masing resistor.
Ketika resistor dihubungkan secara paralel, beda potensial pada resistor bakal sama serta hambatan ekuivalen buat dua atau lebuh resistor yang disusn secara paralel yaitu penjumlahan kebalikan dari masing maisng resistor (Serway, 2014 : 399).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkaian Resistor Seri
a. Dibuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
b. Dicatat nilai resistor R1, R2 serta R3 yang diguanakan.
c. Diatur tegangan sumber sebesar 4 Volt.
d. Diukur arus total pada rangkaian mengunakan amperameter serta dicata hasilnya.
e. Diukur tegangan pada masing masing resistor R1, R2, serta R3.
f. Diulangi tahap pada poin c-e buat tegangan sumber 5 V serta 6 V.
2. Rangkaian Resistor Paralel
a. Dibuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
b. Dicatat nilai resistor R1, R2 serta R3 yang diguanakan.
c. Diatur tegangan sumber sebesar 4 Volt.
d. Diukur tegangan pada titik ab (Δvab).
e. Diukur arus total pada rangkaian mengunakan amperameter serta dicata hasilnya.
f. Diukur arus pada masing masing resistor R1, R2, serta R3.
g. Diulangi tahap pada poin c-f buat tegangan sumber 5 V serta 6 V.
3. Rangkaian Kombinasi Resstor
a. Dibuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :
b. Dicatat nilai resistor R1, R2 serta R3 yang diguanakan.
c. Diatur tegangan sumber sebesar 4 Volt.
d. Diukur tegangan pada titik ab serta bc serta dicata hasilnya.
e. Diukur arus total pada rangkaian mengunakan amperameter serta dicata hasilnya.
f. Diukur arus pada masing masing resistor R1, R2, serta R3.
g. Diulangi tahap pada poin c-f buat tegangan sumber 5 V serta 6 V.
E. HASIL PENGAMATAN
Terlampir.
F. ANALISIS DATA
Terlampir.
Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download melalui Link dibawah ini.
Download Laporan - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)
"Download Disini"
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yang bertajuk “Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (DC)” serta bertujuan buat memahami pengunaan amperameter serta voltmeter dalam rangkaian seri, mengukur arus serta tegangan listrik pada rangkaian seri dari resistor serta mengukur arus serta tegangan listrik pada rangkaian paralel dari resistor. Untuk tercapainya tujuan tersebut maka dilakukanya tiga percobaan, yaitu mengukur arus serta tegangan pada rangkaian seri, rangkaian paralel serta rangkaian kombinasi seri-paralel dengan tegangan sumber 4 V, 5V serta 6 V.
Pada percobaan pertama, yaitu mengukur arus serta teganan pada rangkaian seri. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh arus pada rangkaian seri sangat kecil dibandingkan pada rangkaian paralel, yaitu 2.25 mA, 3.18 mA serta 3.82 mA hal ini di sebebkan pada rangkaian seri semua resistor dijumlahkan sehingga hambatan total pada rangkaian sangat besar serta menyebabkan arus yang mengalir pada rangkaian kecil, berdasarkan teori arus berbanding terbalik dengan hambatan. Berdasaran hasil pengamatan pada Vs = 4 V diperoleh nilai tegangan pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 2.54 V, 1.19 V serta 0.25 V dengan teganagan total 3.98 V sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 2.54777 V, 1.19745 V serta 0.25478 V dengan teganagan total 4.00 V. Berdasarkan kedua hasil yang diperoleh, ada sedikit perbedaan anatara hasil pengamatan serta teori, bakal namun perbedaan tersebut cuma terlekak pada tiga angka dibelakang koma. Dapat dikatakan bahawa perbedaan ini diakibatkan oleh ketelitian atau resolusi dari multimeter yang digunakan cuma sampai dua angka dibekang koma, sehingga dapat dikatakan percobaan ini berhasil.
Pada percobaan kedua, yaitu mengukur arus serta teganan pada rangkaian paralel. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh arus total pada rangkaian paralel lebih besar dibandingkan pada rangkaian seri, yaitu 52.25 mA, 65.38 mA serta 78.50 mA hal ini di sebebkan pada rangkaian paralel semua resistor dijumlahkan kebalikan dari masing maisng resistor sehingga hambatan total pada rangkaian kecil serta menyebabkan arus yang mengalir pada rangkaian lebih besar dibandingkan rangkaian seri, berdasarkan teori arus berbanding terbalik dengan hambatan. Berdasaran hasil pengamatan pada Vs = 5 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 4.98 mA, 10.65 mA serta 49.65 mA dengan arus total 65.28 mA sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 5.00 mA, 10.6383 mA serta 50.00 mA dengan arus total 65.6383 mA. Dapat kita lihat Jika perbedaan nilai arus secara teori serta praktikum yang cukup besar terletak pada R3 yaitu 0.35 mA hal ini terjadi akibat beberapa faktor. Faktor yang pertama yaitu suhu, nalai hambatan berbanding lurus dengang suhu. Pada saat tegangan dinaikan dari 4 V menjadi 5 V resistor R3 enggak mampu menahan daya listrik yang diberikan akibanya suhu pada resistor meningkat, sehingga nilai hambatan sedikit meningkat. Persoalan ini dapat dibuktikan dari hasil pengamatan dimana nilai arus yang harunya 50.00 mA yang terbaca yaitu 49.65 mA.
Pada percobaan ketiga, yaitu mengukur arus serta teganan pada rangkaian kombinasi. Berdasarkan hasil pengamatan pada Vs = 6 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 4.57 mA, 9.724 mA serta 14.32 mA dari hasil tersebut dapat dilihat Jika arus pada R3 adalah penjumlahan arus R1 serta R2, hal ini sesuai dengan hukum kirchoff pada percabangan, dimana arus yang masuk sama dengan arus yang keluar. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 4.570502 mA, 9.724473 mA serta 14.29498 mA. Berdasaran hasil pengamatan pada Vs = 6 V diperoleh nilai tegangan Vab serta Vbc bertutut-turut, yaitu 4.57 V serta 1.43 V. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 4.570502 V dan 1.429498 V.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pada tujuan, hasil pengamatan serta analisis data dapat disimpulkan bahwa:
a. Untuk mengukur arus pada rangkaian listrik menggunakan amperameter, maka perlu dipasang secara seri dengan rangkaian. Seadangkan buat mengukur tegangan mengunakan volmeter maka perlu dipasang secara paralel terhadap rangkaian.
b. Pada Vs = 4 V diperoleh nilai tegangan pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 2.54 V, 1.19 V serta 0.25 V dengan teganagan total 3.98 V sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 2.54777 V, 1.19745 V serta 0.25478 V dengan teganagan total 4.00 V.
c. Pada Vs = 5 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 4.98 mA, 10.65 mA serta 49.65 mA dengan arus total 65.28 mA. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 5.00 mA, 10.6383 mA serta 50.00 mA dengan arus total 65.6383 mA.
2. Saran
Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Laporan Fisika Dasar
laporan Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)..
landasan teori Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)..
ACARA II - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download melalui Link dibawah ini.
Pada percobaan ketiga, yaitu mengukur arus serta teganan pada rangkaian kombinasi. Berdasarkan hasil pengamatan pada Vs = 6 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 4.57 mA, 9.724 mA serta 14.32 mA dari hasil tersebut dapat dilihat Jika arus pada R3 adalah penjumlahan arus R1 serta R2, hal ini sesuai dengan hukum kirchoff pada percabangan, dimana arus yang masuk sama dengan arus yang keluar. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 4.570502 mA, 9.724473 mA serta 14.29498 mA. Berdasaran hasil pengamatan pada Vs = 6 V diperoleh nilai tegangan Vab serta Vbc bertutut-turut, yaitu 4.57 V serta 1.43 V. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 4.570502 V dan 1.429498 V.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pada tujuan, hasil pengamatan serta analisis data dapat disimpulkan bahwa:
a. Untuk mengukur arus pada rangkaian listrik menggunakan amperameter, maka perlu dipasang secara seri dengan rangkaian. Seadangkan buat mengukur tegangan mengunakan volmeter maka perlu dipasang secara paralel terhadap rangkaian.
b. Pada Vs = 4 V diperoleh nilai tegangan pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 2.54 V, 1.19 V serta 0.25 V dengan teganagan total 3.98 V sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai teganan, yaitu 2.54777 V, 1.19745 V serta 0.25478 V dengan teganagan total 4.00 V.
c. Pada Vs = 5 V diperoleh nilai arus pada masing-masing resistor R1, R2 serta R3 bertutut-turut, yaitu 4.98 mA, 10.65 mA serta 49.65 mA dengan arus total 65.28 mA. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data secara teori diperoleh nilai arus, yaitu 5.00 mA, 10.6383 mA serta 50.00 mA dengan arus total 65.6383 mA.
2. Saran
Daftar Pustaka
Serway, R.A. and Jewett, J.W. 2004. Fisika Untuk Sains serta Teknik. Jakarta : Salemba.Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Laporan Fisika Dasar
laporan Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)..
landasan teori Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)..
ACARA II - Amperemeter Dan Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc).
Untuk File Lampirannya Sobat teman dapat download melalui Link dibawah ini.
Belum ada Komentar untuk "Laporan Fisika Dasar - Amperemeter Serta Voltmeter Dalam Rangkaian Listrik Searah (Dc)"
Posting Komentar