11 Fenomena Fisika Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Rabu, 16 April 2014
Tambah Komentar
gammafisblog.blogspot.com - kali ini saya bakal menulis artikel mengenai 11 Fenomena Fisika Dalam Kehidupan Sehari-Hari.
Fenomena fisika yang saya maksud disini yakni fenomena alam yang berkaitan dengan hukum-hukum fisika yang sering terjadi serta sering kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada banyak fenomena alam unik yang bisa kita amati serta pelajari yang berkaitan dengan hukum-hukum fisika. Untuk lebih memperjelas bakal kita bahas lebih dalam lagi tentang fenomena fisika ini. Fisika adalah cabang dari ilmu alam (sains) yang karenanya fisika dapat menyatakan mermacam fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan fenomena alam adalah kejadian yang terjadi secara alamiah serta dapat dicapai dengan logika manusia karna sifatnya tetap serta enggak berubah-ubah. Sebagai contoh air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah adalah sifat alamiah yang tetap (pasti) yang dapat dijelaskan dengan ilmu fisika.
Berikut rangkuman fenomen alam fisika dalam kehidupan sehari-hari yang gampang teramati:
1. Gerak semu harian matahari
Gerak semu harian matahari |
Setiap hari kita melihat apabila matahari terbit di kaki langit sebelah Timur, lalu bergerak makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah hari mencapai tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu. Setelah itu ia meneruskan perjalannya, tempatnya di langit main lama makin rendah, serta pada senja hari kita lihat ia terbenam di ufuk sebelah Barat. Perjalanan matahari seperti itu bukanlah gerak matahari yang sebenarnya, bakal tetapi terjadi akibat adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi) selama sehari semalam. Peristiwa perjalanan matahari semacam itu dinamakan perjalanan semu harian matahari. Gerak semu harian matahari ini disebabkan oleh rotasi bumi (gerak putar bumi pada sumbu putarnya), dengan waktu rotasi yaitu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Dengan demikian dalam sehari matahari bergerak 000 59' 08,33".
Gerak semu harian matahari mengakibatkan perubahan posisi matahari setiap harinya. Matahari terlihat terbit di timur serta tenggelam di barat. Padahal gerak semu ini teramati karna bumi kita yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur. Sehingga bakal muncul tampak kesan semu apabila dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, matahari-lah yang bergerak mengelilingi.
2. Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut yakni peristiwa naik atau turunnya permukaan air laut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya air laut. Beberapa ahli berpendapat apabila beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya permukaan air laut yakni efek sentrifugal akibat rotasi bumi serta kombinasi gaya gravitasi bulan serta matahari. Walaupun massa matahari lebih besar dari bulan tetapi akibat lebih jauhnya matahari dari pada bulan, pengaruh dari matahari cuma 46% saja dari pengaruh bulan. Berikut ini saya kutip salah satu pendapat ahli. Walaupun massa matahari jauh lebih besar dari massa bulan (27 juta kali) tetapi jaraknya terhadap bumi 387 kali lebih jauh dari jarak bumi-bulan. Oleh karna itu pasang surut oleh matahari 46% pasang surut oleh bulan. Kombinasi pengaruh pasang surut bulan serta pasang surut matahari dapat memperbesar atau memperkecil tinggi pasang surut yang terjadi.
Pada bulan baru (new moon) serta bulan purnama (full moon) dimana bumi, bulan serta matahari berada dalam satu garis, pasang surut oleh bulan diperkuat oleh pasang surut matahari. Pada waktu-waktu ini pasang surut yang terjadi memiliki tinggi yang maksimum, serta disebut 'pasang purnama' (spring tide). Pada kuartir pertama serta kuartir ketiga dimana posisi bulan, bumi tegak lurus matahari, pasang surut oleh bulan diperlemah oleh pasang surut matahari. Pada waktu-waktu ini pasang surut yang terbentuk memiliki tinggi yang minimum serta disebut 'pasang perbani' (neap tide).
3. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya yakni peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karna melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Pembiasan cahaya mendekati garis normal - Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air. Pembiasan cahaya menjauhi garis normal - Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Berikut ini yakni peristiwa unik akibat pembiasan cahaya:
- Sendok terlihat patah - saat sebuah kita masukkan kedalam sebuah gelas yang berisi air bening maka bakal terlihat seakan-akan batang sendok yang lurus bakal terlihat patah serta membentuk garis sejajar.
- Cahaya senter terlihat membelok - Ketika anda menyinari sungai yang airnya jernih dengan sebuah senter di malam hari. Cahaya senter terlihat membelok ke arah mendekati sumber cahaya. Ini terjadi karna cahaya senter melewati medium udara serta air.
- Dasar kolam jernih terlihat dangkal - Air kolam yang dalam serta jernih bakal terlihat seolah-olah dangkal. Ente dapat melihat kesan dangkal karna dasar kolam itu terlihat dengan jelas. Begitu pula halnya dengan air di sungai yang berair jernih.
- Terbentuknya pelangi, akibat dispersi cahaya. Pelangi terbentuk karna adanya cahaya mengalami pembiasan saat cahaya matahari terkena air hujan. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut bakal dibengkokkan sehingga membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya. Konsep fisika dalam fenomena ini salah satunya yakni tentang cahaya
- Intan berkilau - Semua orang bakal terpesona melihat kilauan sebuah intan. Intan memiliki kerapatan optik yang jauh lebih besar Dibanding udara. Oleh sebab itu bakal terjadi proses pembiasan berulang oleh peristiwa pembiasan cahaya.
- Posisi bintang di langit - Posisi bintang yang terlihat malam hari sebenarnya yakni posisi semu. Persoalan ini karna cahaya bintang berasal dari ruang hampa udara menuju udara di atmosfir bumi.
4. Peristiwa Gerhana Bulan
Terbentuknya gerhana bulan, yaitu saat bumi berada di antara bulan serta matahari. Gerhana Bulan yakni peristiwa saat terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga enggak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang adalah salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, serta Bulan ini cuma terjadi pada saat fase purnama serta dapat diprediksi sebelumnya. Adapun Gerhana Matahari yakni peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga enggak semuanya sampai ke Bumi serta selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
5. Angin Darat serta Angin Laut
Angin Darat serta Angin Laut yakni angin yang bergerak dalam daerah darat serta laut. Angin Laut yakni jenis angin yang bergerak dari lautan ke daratan, sebaliknya pada malam hari, daratan lebih dingin daripada lautan. Saat itu udara bergerak dari daratan ke lautan, peristiwa ini disebut Angin darat.
Adanya angin darat serta angin laut ini menyebabkan perubahan garis pantai. Air laut atau ombak yang dihasilkan angin lama kelamaan bakal mengikis pasir atau batuan pantai. Air laut membawa pasir atau serpihan batu ke laut. Akibatnya, garis pantai mengalami perubahan.
Adanya angin darat serta angin laut ini menyebabkan perubahan garis pantai. Air laut atau ombak yang dihasilkan angin lama kelamaan bakal mengikis pasir atau batuan pantai. Air laut membawa pasir atau serpihan batu ke laut. Akibatnya, garis pantai mengalami perubahan.
Angin Darat - Pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karna sifat daratan yang cepat menerima panas serta cepat menerima dingin. Daratandn menjadi daerah yang memiliki tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang memiliki tekanan rendah (minimum). Angin darat biasanya digunakan oleh nelayan buat berangkat mencari ikan ke laut. Oleh karna itu, kita sering melihat nelayan pergi menangkap ikan malam hari serta kembali dari menangkap ikan siang hari
Angin Laut - Pada saat itu suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Persoalan ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas serta lambat melepaskannya. Sehingga laut menjadi daerah yang memiliki tekanan tinggi (maksimum) serta daratan menjadi daerah yang memiliki tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para nelayan buat pulang dari laut.
Angin Laut - Pada saat itu suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Persoalan ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas serta lambat melepaskannya. Sehingga laut menjadi daerah yang memiliki tekanan tinggi (maksimum) serta daratan menjadi daerah yang memiliki tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para nelayan buat pulang dari laut.
6. Fenomena Aurora
Aurora yakni fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
7. Fenomena Gunung Es
Fenomena gunung es mengapung ini sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, coba bayangkan jika es lebih besar densitasnya daripada air, maka es bakal tenggelam. Dan gunung es di dalam air laut ini makin lama bakal menumpuk di dasar laut serta air laut bakal naik menutupi permukaan bumi. Karena itulah kita patut bersyukur berkat keunikan sifat air hal ini bisa dihindari.
Kaitan hukum archimedes dengan lempeng tektonik yaitu saat ada dua lempeng yang bertemu serta cairan magma naik ke atas permukaan. Persoalan ini bisa terjadi karna saat dua lempeng saling menumbuk temperature bertambah karna gesekan antara kedua lempeng. Daerah dimana lempeng subduksi berhubungan dengan astenosfer, menjadi cair serta magma terbentuk. Densitas magma lebih rendah dari pada batuan sekitarnya, sehingga magma yang terbentuk sepanjang zona subduksi ini naik ke atas, muncul ke permukaan, menjadi beku, serta menjadi batuan baru. Fenomena tersebut jelas sesuai prinsip archimedes karna suatu fluida bakal bergerak ke atas atau mengapung dalam fluida/benda lain jika kerapatan fluida tersebut lebih kecil dari kerapatan fluida/benda lain disekitarnya.
Kaitan hukum archimedes dengan lempeng tektonik yaitu saat ada dua lempeng yang bertemu serta cairan magma naik ke atas permukaan. Persoalan ini bisa terjadi karna saat dua lempeng saling menumbuk temperature bertambah karna gesekan antara kedua lempeng. Daerah dimana lempeng subduksi berhubungan dengan astenosfer, menjadi cair serta magma terbentuk. Densitas magma lebih rendah dari pada batuan sekitarnya, sehingga magma yang terbentuk sepanjang zona subduksi ini naik ke atas, muncul ke permukaan, menjadi beku, serta menjadi batuan baru. Fenomena tersebut jelas sesuai prinsip archimedes karna suatu fluida bakal bergerak ke atas atau mengapung dalam fluida/benda lain jika kerapatan fluida tersebut lebih kecil dari kerapatan fluida/benda lain disekitarnya.
8. Fenomena Pelangi Di Malam Hari
Mungkin saat melihat pelangi adalah hal yang wajar saat munculnya setelah hujan di pagi, siang ataupun sore hari. Pelangi yang biasa terlihat adalah sebuah spektrum cahaya yang berbentuk garis melengkung atau busur besar yang terjadi akibat pembiasan dari cahaya matahari serta butir air. Pada umumnya, pelangi terlihat setelah datangnya hujan. Tapi pernahkah melihat pelangi yang muncul di malam hari? Bagaimana bisa ada pelangi sedangkan sinar dari matahari pun enggak ada.
Fenomena pelangi di malam hari diketahui dengan sebutan Moonbow. Fenomena ini kerap terjadi saat posisi bulan berada pada titik rendah (kurang dari 42° di atas langit) serta ada hujan yang berlawanan dengan bulan. Bulan memang benda langit yang enggak menciptakan cahaya sendiri, bulan cuma memantulkan cahaya dari matahari. Bila pelangi siang hari terjadi karna pembiasan cahaya matahari, maka pelangi yang terjadi pada malam hari disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan.
Moonbow atau yang punya sebutan lain sebagai 'pelangi lunar' sebenarnya memiliki jenis warna yang sama dengan pelangi pada umumnya, tetapi pada kondisi tertentu warna pelangi bisa terlihat. Kebanyakan orang barangkali enggak dapat melihat moonbow dengan mata telanjang. Cara terbaik buat melihat pelangi tersebut dengan menggunakan kamera serta eksposur panjang.
Fenomena pelangi di malam hari diketahui dengan sebutan Moonbow. Fenomena ini kerap terjadi saat posisi bulan berada pada titik rendah (kurang dari 42° di atas langit) serta ada hujan yang berlawanan dengan bulan. Bulan memang benda langit yang enggak menciptakan cahaya sendiri, bulan cuma memantulkan cahaya dari matahari. Bila pelangi siang hari terjadi karna pembiasan cahaya matahari, maka pelangi yang terjadi pada malam hari disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan.
Moonbow atau yang punya sebutan lain sebagai 'pelangi lunar' sebenarnya memiliki jenis warna yang sama dengan pelangi pada umumnya, tetapi pada kondisi tertentu warna pelangi bisa terlihat. Kebanyakan orang barangkali enggak dapat melihat moonbow dengan mata telanjang. Cara terbaik buat melihat pelangi tersebut dengan menggunakan kamera serta eksposur panjang.
9. Peristiwa Anomali Air
Peristiwa anomali air terjadi karna struktur antar molekul pada saat bentuk es lebih renggang, sedangkan dalam bentuk air lebih rapat. Dengan demikian, pada saat dipanaskan dari 0°C hingga mencapai 4°C, molekul air yang berbentuk es bakal merapat lebih dahulu, akibatnya volumnya menyusut. Setelah suhu lebih dari 4°C, air bakal kembali memuai seperti zat cair lainnya. Karena volumenya menyusut tetapi massanya tetap maka, air bakal memiliki massa jenis paling besar pada saat suhunya mencapai 4°C.
Sifat anomali air ini dapat kita lihat pada fenomena kehidupan di bawah air pada saat musim dingin di negara-negara yang memiliki empat musim. Misalkan suatu kolam pada saat musim dingin awalnya suhunya lebih dari 4°C tetapi karna cuaca lebih dingin maka suhu air bakal turun. Saat air permukaan kolam mencapai suhu 4°C maka air di permukaan bergerak turun karna massa jenisnya lebih besar serta digantikan oleh air yang lebih hangat yang berasal dari tempat yang di bawahnya. Proses itu terjadi terus-menerus sampai akhirnya seluruh suhu air di kolam mencapai 4°C. Setelah suhu 4°C maka suhu air yang berada di permukaan bakal terus turun menuju 0°C yang artinya air itu membeku, sementara air yang berada di bawah enggak bergerak naik lagi karna air pada 4°C memiliki massa jenis yang paling besar. Saat air di permukaan membeku, air di bawahnya tetap enggak membeku. Mahluk hidup yang ada di bawah permukaan es bakal tetap bisa hidup. Sehingga enggak mengherankan jika ada orang yang bisa memancing di daerah kutub, dengan cara melubangi permukaan es, seperti gambar di bawah ini.
Sifat anomali air ini dapat kita lihat pada fenomena kehidupan di bawah air pada saat musim dingin di negara-negara yang memiliki empat musim. Misalkan suatu kolam pada saat musim dingin awalnya suhunya lebih dari 4°C tetapi karna cuaca lebih dingin maka suhu air bakal turun. Saat air permukaan kolam mencapai suhu 4°C maka air di permukaan bergerak turun karna massa jenisnya lebih besar serta digantikan oleh air yang lebih hangat yang berasal dari tempat yang di bawahnya. Proses itu terjadi terus-menerus sampai akhirnya seluruh suhu air di kolam mencapai 4°C. Setelah suhu 4°C maka suhu air yang berada di permukaan bakal terus turun menuju 0°C yang artinya air itu membeku, sementara air yang berada di bawah enggak bergerak naik lagi karna air pada 4°C memiliki massa jenis yang paling besar. Saat air di permukaan membeku, air di bawahnya tetap enggak membeku. Mahluk hidup yang ada di bawah permukaan es bakal tetap bisa hidup. Sehingga enggak mengherankan jika ada orang yang bisa memancing di daerah kutub, dengan cara melubangi permukaan es, seperti gambar di bawah ini.
10. Peristiwa Petir, kilat, atau halilintar
Petir, kilat, atau halilintar yakni gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara serta kecepatan cahaya. Petir adalah gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kondensator raksasa, di mana lempeng pertama yakni awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) serta lempeng kedua yakni bumi (dianggap netral). Seperti yang Telah diketahui kapasitor yakni sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), di mana salah satu awan bermuatan negatif serta awan lainnya bermuatan positif. Petir terjadi karna ada perbedaan potensial antara awan serta bumi atau dengan awan lainnya.
11. Peristiwa Pemuaian
Pemuaian yakni bertambahnya ukuran suatu benda karna pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karna menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, serta pada zat gas.
Berikut yakni contoh fenomena fisika akibat terjadinya pemuaian dalam kehidupan sehari-hari :
Berikut yakni contoh fenomena fisika akibat terjadinya pemuaian dalam kehidupan sehari-hari :
- Rel Kereta Api, jika kamu perhatikan sambungan diantara rel kereta diberikan jarak. Nah jarak ini berfungsi agar pada saat siang hari dimana cuaca panas serta rel memuai maka rel enggak bakal menjadi bengkok.
- Proses Pemasangan Kaca Pada Jendela, bingkai jendela biasanya diberi celah. ini dimaksudkan agar bila kaca memuai pada siang, maka kaca tersebut enggak bakal pecah.
- Pemasangan Kabel Telepon atau Listrik, lihatlah di sekeliling rumah maka bakal di dapati kabel listrik yang dipasang oleh PLN terlihat kendur. Kabel tersebut sengaja agar saat siang hari dimana kabel memanjang serta pada saat malam dimana kabel menyusut maka kabel itu enggak bakal putus.
Itulah "11 Fenomena Fisika Dalam Kehidupan Sehari-Hari". Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi teman-teman serta terimakasih telah berkunjung.
Belum ada Komentar untuk "11 Fenomena Fisika Dalam Kehidupan Sehari-Hari"
Posting Komentar